43.

19.4K 1.5K 70
                                    

Sudah satu minggu berlalu sejak pertikaian yang terjadi di antara Lou dan Kartyva. Lou kira, sama seperti sebelumnya Kartyva akan kembali kepadanya dan meminta maaf atau memohon tetapi kali ini berbeda. Satu minggu Lou menunggu, perempuan itu tak kunjung kembali menampakkan batang hidungnya.

Apa sekarang Kartyva benar-benar akan melupakkannya? Apa perempuan itu benar-benar akan meninggalkannya?

Lou tidak bisa membiarkan Kartyva mengandung, tidak. Tetapi ia juga tidak ingin kehilangan Kartyva.

Egois.

Dirinya sangat egois. Lou bahkan terlalu egois pada dirinya sendiri, pria itu menyiksa tubuhnya sendiri tanpa makan dan bahkan wajahnya sudah terlampau pucat, selama satu minggu, pria itu sudah seperti mayat hidup, menunggu Kartyva datang kembali dan meminta maaf.

Nyatanya perempuan itu tidak kembali. Kartyva tidak kembali. Lou ingin menemui Kartyva tetapi egonya terlalu besar untuk melakukan itu.

Tanpa ketukan atau permisi, pintu kamar Lou dibuka dengan sedikit paksa oleh Harvor yang sudah mulai muak dengan kakaknya.

"Nyonya Spencer menghubungiku–"

"Aku tidak sedang ingin membuat janji dengan siapa pun," potong Lou tanpa berniat sedikit pun menaruh rasa penasarannya terhadap apa yang akan selanjutnya dikatakan oleh Harvor.

"Sebenarnya ada apa denganmu? Sesuatu terjadi antara kau dan Kartyva bukan?" dahi Lou berkerut sempurna, ia sudah menduganya, kakaknya itu sedang dimabuk cinta, "Woah, seorang perempuan bisa membuatmu seperti ini?"

Lou bergeming tak mengindahkan Harvor yang terus mendesaknya dengan pertanyaan hingga akhirnya Harvor meneriakkan nama pria itu, "Louive!" dan sontak hal itu berhasil.

Berhasil membuat Lou marah. "Jangan pernah menaikkan nada bicaramu di depanku." Jika Harvor adalah orang lain dan belum mengenal Lou mungkin ia akan langsung pergi karena takut.

Tetapi Harvor tidak pergi, ia justru semakin menantang Lou, senang dengan respon yang diberikan oleh kakaknya itu. "Kau ingin menuntut Bryan Chalamet bukan? Mari kita lakukan itu sebelum pernikahan Kartyva."

Kembali tak ada jawaban.

Jika biasanya Lou yang mendesak Harvor agar menuntut Bryan Chalamet atau Davy palsu maka kali ini Harvor yang memaksa pria itu. Berharap jika ini bisa membuat Lou kembali bersemangat, nyatanya tidak. Harvor menghabiskan waktunya selama berhari-hari untuk mencari cela agar bisa menuntut seorang Chalamet.

"Apa ini? Kau tidak tertarik?"

Bukannya menjawab, Lou malah mengusir Harvor dengan dingin, "Keluar..."

"Kau akan membiarkan Kartyva hidup bersama pria lain? Bukankah kau sangat terobsesi kepada Kartyva!"

"Aku bilang keluar..."

"Bedebah! Di mana Lou yang aku kenal brengsek! Kau akan menyerahkan Kartyva begitu saja setelah menghabiskan banyak waktu dan tenagaku?!"

"Keluar dari kamarku sekarang sebelum aku benar-benar mengusirmu."

"Kenapa?" Harvor menyeringai dengan tawa sinisnya, "Kenapa kau begitu pecundang? Kau harus mengakui bahwa kau mencintai Kartyva."

Twinkle With TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang