17.

19.2K 1.4K 23
                                    

"Aku tidak memiliki uang untuk makan di sini, restoran ini sangat mahal! Bagaimana jika kita pindah saja?" ajak Kartyva dengan berbisik, ekspresinya sudah khawatir ketika Lou mengajaknya ke restoran mewah. Kertas menunya saja lebih mewah dari pada asuransi miliknya.

"Aku yang akan membayar," ujar Lou seolah itu bukan masalah besar. Tepat saat itu makanan yang sudah mereka pesan—atau tepatnya makanan yang sudah Lou pesan datang.

Kartyva tidak bisa mengalihkan pandangannya dari daging sapi berlumur saus yang begitu menggoda. Ia harap makanan mahal ini akan cocok dengan lidahnya, Kartyva akan makan dengan perlahan untuk menikmatinya dan mungkin akan meniru bumbunya.

"Selamat makan!" kata Kartyva dengan penuh semangat. Lou tak menjawab dan mulai memotong steak miliknya.

Mata Kartyva menyipit tampak keheranan melihat garpu dan pisau yang disusun rapi di atas meja. "Untuk apa pisau dan garpu sebanyak ini?" Ia mengambil garpu dan pisau yang sama seperti yang Lou pakai sekarang.

Tanpa mengalihkan pandangannya dari Lou yang tampak lihai, Kartyva justru kesusahan untuk memotongnya sehingga piring miliknya sedikit berantakkan.

Sudah Kartyva bilang bukan restoran ini bukan kelasnya! Ingin makan saja rasanya ia harus naik darah terlebih dahulu.

Ia baru saja ingin mengumpat ketika Lou justru menarik piringnya dan menggantinya dengan piring pria itu. "Makanlah, aku sudah memotongnya untukmu." Benar saja, Lou sudah memotong daging itu menjadi potongan-potongan kecil yang rapi.

Kartyva tampak tak enak hati. "Terima kasih, jadi apa yang ingin kau bicarakan?"

"You're married, right? tanya Lou tanpa berbasa-basi, bahkan Kartyva hampir tersedak daging yang sekarang sedang berusaha ia telan bulat-bulat.

"What should I say?"

"Say anything you want." Sebelum Lou mengatakan tujuannya, ia juga perlu mencaritahu sedikit tentang perempuan ini.

"I-I was married, a long time ago?" Lou tidak percaya jika ia benar-benar akan memperkenalkan perempuan yang sudah menikah kepada orangtua dan keluarganya.

"Kau menikah di usia yang cukup muda, mengingat umurmu baru 21 tahun, apa aku benar?"

"Y-ya." Untuk apa Lou bertanya? Apa dia mengetahui sesuatu?

"Berapa umur putrimu?"

"Empat tahun."

Kali ini Lou yang tampak tidak yakin. "Kau menikah di usia 17 tahun?" Bukan sesuatu yang aneh tetapi untuk orang-orang seperti Lou mungkin itu adalah hal yang jarang terjadi.

"Setiap orang memiliki pilihan yang berbeda bukan? Berapa umurmu?"

"29 tahun."

"Dan kau belum menikah."

Seharusnya sekarang Lou sudah menikah atau bahkan memiliki putra atau putri yang akan ia bawa kemana pun ia pergi.

Seharusnya sekarang Lou sedang makan siang bersama istrinya dan seharusnya—

Seharusnya...

Twinkle With TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang