No one would have thought, a rose full of thorns is more captivating without understanding the stab of thorns....
...
T R A G E D I para pelayan wanita itu kembali mengganggu.
Persis seperti kemarin pagi, sebelum Gulf berangkat menuju San Pedro. Dan demi Tuhan! Mungkin para pelayan-pelayan dengan gaun mengembang yang mengaku sebagai utusan dari Mew Suppasit itu, hari ini bekerja jauh lebih gila!
Pagi-pagi buta salah satu mereka dengan lancang mulai mengacak-ngacak tatanan kuku-kuku jari kakinya! Dan itu terjadi ketika dirinya masih memadu kasih dengan mimpi!
Oh gosh! Cabut saja nyawa ini bisa tidak?! Sekarang juga tidak apa-apa.
Jika paginya berjalan seperti ini, mungkin beberapa tahun ke depan Gulf mungkin tidak akan bisa menggunakan kepalanya dengan benar.
Sudah hampir satu jam berlalu, setelah Gulf dengan perasaan dongkol memilih untuk bersembunyi dari pelayan-pelayan itu, di balik kata mandi. Padahal Gulf hanya mengguyur kepalanya dengan air dingin dan mulai meratapi batapa buruk hidupnya saat ini dengan duduk berdiam diri diatas tutup kloset.
Apakah ia harus keluar?
Sepertinya begitu, sebab ketukan pada permukaan pintu kamar mandi itu semakin mengganggu rungu.
Rasanya Gulf seperti menjadi pemuda malang yang akan segera kehilangan masa depan. Mew sepertinya memang berniat menyiksanya!
Nafas di hela panjang-panjang sekali. Menegakkan tubuh dengan segenap kejengkelan. Kemudian memutuskan untuk mengakhiri semua ini, bahkan mungkin jauh lebih mudah membunuh sekelompok orang, daripada menerima semua pelayanan dari para wanita-wanita itu!
Klik!
Sensor kunci digital berdenting, bersamaan dengan pintu kamar mandi yang tergeser otomatis. Sekalian menjadi titik fokus baru dari para pelayan dengan kesibukan di beberapa sudut kamarnya.
“Maaf tuan, apa anda mengalami masalah pencernaan?”
Gulf mememberi lirikan tajam, bahkan baru beberapa langkah! Tapi ia sudah harus kembali berjengkel hati.
Tunggu, seperti ada yang berbeda dengan kamar ini—tidak-tidak kamar ini seperti sangat jauh berbeda dengan sebelumnya. Banyak benda-benda serta berabotan baru. Ada sederet pakaian yang tergantung di sebuah lemari kaca dan kotak-kotak tebal yang tertumpuk di samping tempat tidur.
Penuh sekali!
“Ada apa ini?” Gulf bertanya penuh rasa penasaran.
Salah satu pelayan yang tengah sibuk berkutat dengan kotak-kotak di sana menoleh lekas. “Kami hanya bertugas membantu menata barang-barang anda tuan.”
Barang-barang apanya? Gulf bahkan telah kehilangan semua hak hidupnya setelah sampai di tempat ini, lalu bagaimana bisa ia memiliki banyak barang seperti itu? Jangan katakan ...
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOMAFIA | Fate's Partner Mission [MEWGULF] END
FanfictionKita bertemu sebagai bentuk takdir? Sebelumnya, Gulf Kanawut tak pernah merasa serakus ini. Ia yang telah menjadi seorang pembunuh bayaran dengan jejak misi yang tak di ragukan lagi. Kemudian ikut tergiur dalam sebuah misi pembunuhan pada seorang ra...