TEN: Opponent

6.3K 694 25
                                    

There are things I really hate, but who would have thought that they started to turn into a saving future....

There are things I really hate, but who would have thought that they started to turn into a saving future

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...

A L U N A N  instrumen jazz mengalun pelan, merambah memenuhi sudut sebuah bangunan bergaya klasik modern yang tampak ramai penuh kehadiran banyak orang.

Semerbak aroma wewangian dari banyaknya orang di dalam ruangan, menusuk penciuman.

Sebuah acara pameran legal biasa.

Yang di khususkan untuk golongan kasta surga. Tidak untuk sebagai ajang kesenian serta penambah ilmu pengetahuan, namun event seperti ini kebanyakan di manfaatkan sebagai momentum mencari teman bisnis yang tepat.

Well, semua hal itu tentunya sudah cukup membosankan. Namun, seorang Gulf semakin tidak mengerti dengan sosok tinggi yang tengah berdiri angkuh tepat di hadapannya saat ini.

Mew Suppasit tampak menikmati segelas cairan kehitaman, berdiri tegak sembari menatap beberapa lukisan yang ada. Bukan lukisan dengan arti yang jelas sebenarnya, bahkan semua benda yang memiliki nilai seharga nyawa manusia pada tempat ini, hampir seluruhnya seperti karya yang aneh.

Gulf menghela nafas panjang. Untung saja ia tiba di tempat ini satu jam setelah Mew Suppasit. Jika tidak, mungkin ia akan semakin gila karena terlalu lama berada di tempat seperti ini.

Bagaimana bisa ia tak datang ke tempat ini bersama Mew Suppasit? Itu karena ia sengaja mengulur waktu untuk bersiap-siap, ketika Mew mengintrupsinya untuk segera ikut ke sebuah pameran klasik. Entahlah, kejadian kemarin masih samar tercerna otaknya. Ia hanya khawatir bahwa kemarin Mew berhasil menemukan hal-hal memalukan dari dirinya.

Kemarin, Gulf terbangun dengan derai air mata, dan tubuh gemetar tanpa dapat menemukan kehadiran Mew Suppasit. Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah pria sialan itu sebelumnya dengan kurang ajar mempermainkan tubuhnya?

“Kau berniat membuat jarak?” Mew tiba-tiba berceletuk dengan posisi tubuh yang telah sepenuhnya menghadap kearahnya. “Kemarin—”

Dasar maniak ulung!

Tsk, dasar sialan. Untuk apa mencoba membuat jarak denganmu? Sedangkan aku dan kau memang tidak benar-benar dekat.” Gulf menyela cepat. Memotong semua ucapan Mew yang mungkin saja akan membuatnya malu setengah mati. Gulf benar-benar penasaran apa yang telah terjadi kemarin, namun di saat bersamaan dirinya juga malu!

Mew mengulas senyum miring. “Merasa ingin tau tapi juga malu?”

“Pasti kau berbuat yang tidak-tidak dengan tubuhku!” Jika saja bukan di tempat umum, mungkin Gulf dengan segenap kemurkaan akan mencakar wajah sialan itu. Tidak, keinginan itu sejatinya hanya akan terlaksana pada pemikirannya saja. Hei, lihat berapa banyak pengawal yang pria itu bawa. Lagipula ia juga harus berjaga-jaga. Beberapa polisi dan petugas keamanan tidak boleh sampai mengetahui keberadaannya!

PSYCHOMAFIA | Fate's Partner Mission [MEWGULF] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang