It's been a very long time, since the world has been unjust and mean to my life....
...
A N G I N duka seakan menghantam segala indra yang War punya.
War terjebak dengan mengenaskan, sementara keberadaan semua timnya tak dapat di ketahui dengan pasti, begitupula dengan nasib Perth. Belum lagi berdasarkan suara desing peluru masih belum menunjukkan tanda-tanda tragedi ini akan berakhir dengan cepat!
Apakah tak ada tim yang membantu malam ini?
DOR!
Bertahan! Bertahan! Dan bertahan! Hanya itu yang sanggup War lakukan.
Memunguti beberapa senjata yang ada di tanah, dan mencoba tetap bertahan hidup serta mempertahankan hidup yang lain juga.
Kau bisa saja pergi War.
Seorang kepala polisi yang tiba-tiba menjadi dungu. Yeah, seharusnya War dapat dengan mudah pergi dari tempat ini, kemudian menuju titik awal pertemuan dengan timnya dan segera mencari bantuan. Namun apa? Hatinya yang telah mati itu tiba-tiba terikat oleh sosok lemah hampir mati di sana.
“Kau memang sialan Gulf!” Itu adalah kata-kata serupa yang telah War ucapkan berulang kali. Entahlah War hanya berharap anak itu cepat membuka mata! “Bisakah kau tak membuatku berada pada situasi terburuk?!”
Ada amarah yang meronta-ronta. Perasaan khawatir dan jengkel yang berpadu menjadi satu. War sejatinya begitu kesal sebab Gulf tetap tak mau membuka mata!
“Jangan terus melakukan hal sesuka hatimu sialan.” War meracau lirih. “Dan menempatkan ku pada keadaan yang tak ku kehendaki!” Penyerangan beberapa Yakuza kembali membuatnya kalang kabut. War bukan hanya harus melindungi diri sendiri tapi juga anak sialan itu! Sudah ia katakan, Gulf tak boleh mati tanpa melalui sidang eksekusi!
Angin dingin meredam rungu War. Haha ... mungkin tubuhnya mulai membeku. “Jika aku mati, aku bersumpah akan terus menghantui mu selamanya.” Kenyataannya tak akan ada yang tahu, apa yang ada dalam kepala polisi muda itu. Entahlah, mungkin diri War sudah gila. War Wanarat yang amat membenci Gulf Kanawut malah menanggalkan jas hitam kepunyaannya dan menyampirkannya pada tubuh Gulf.
Kemungkinan terbesar adalah, mereka akan mati bersama di tempat ini—malam ini.
Dirinya yang mati kedinginan atau Gulf yang mati sebab kehabisan banyak darah.
Tapi! BRAK!
Sekarang apa lagi? Tubuh War menegak seketika, sebelum mendapati dua sosok asing mengayun langkah dengan persenjataan laras panjang. Barang-barang sekitar di tendang dan sengaja membuat kegaduhan.
DOR! DOR!
Dasar menyebalkan! Tanpa aba-aba peluru di lepaskan begitu saja, dan untungnya tidak benar-benar melukai tubuh War. Ia melirik keberadaan Gulf sekilas, tampaknya anak itu akan tetap aman di sana. Para Yakuza itu pasti tak akan menyadari bahwa Gulf masih hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOMAFIA | Fate's Partner Mission [MEWGULF] END
FanfictionKita bertemu sebagai bentuk takdir? Sebelumnya, Gulf Kanawut tak pernah merasa serakus ini. Ia yang telah menjadi seorang pembunuh bayaran dengan jejak misi yang tak di ragukan lagi. Kemudian ikut tergiur dalam sebuah misi pembunuhan pada seorang ra...