Eternal love really does exist ...
...
D O R !
“Tembak lebih yakin, Perth.” Saint memutar kedua bola matanya, malas. Sudah empat budak, dan Perth tak benar-benar yakin melakukan tembakan. “Tembak tepat di kening.”
DOR! DOR!
Perth menelan ludah susah payah, saat Saint melakukan tembakan akurat tanpa harus susah-susah memfokuskan pandangan ke arah target.
“Mudah bukan?” ujar Saint mulai jengah. “Lakukan dengan yakin.”
Perth mengangguk patuh dan mulai memfokuskan titik fokus pada lensa senjata api dalam genggamannya.
“ARGH! ARGH!”
SPLASH!
Berisik! Salah satu budak dari empat budak tersisa yang terikat terbalik di atas tiang itu terus mengerang! Membuat Saint melempar sebuah belati dan tepat menancap di leher.
DOR!
Gotcha! Perth spontan mengulas senyum lebar, kala tembakannya kali ini tepat sasaran. Ia tak mengira akan merasakan sensasi menggairahkan seperti ini!
Prok! Prok! Saint bertepuk tangan girang, dengan posisi tak ingin beranjak dari mainan barunya. Yeah daripada budak-budak itu di buang percuma hanya karena mati oleh tembakan tak tepat sasaran dari Perth, akan lebih baik ia menggunakannya sebagai mainan.
“Kenapa jantung orang ini bentuknya aneh?” Saint dengan polos mengangkat jantung yang baru ia cabut dari tubuh budak yang sungguh tampak seperti zombie!. “Apa karena aku mencabutnya terlalu kuat ya?”
“Saint ... ” Perth mengernyit jijik kala Saint mulai kembali mengobok-obok isi perut mainannya.
“Ewh! Kurasa budak sialan ini terlalu banyak membuat dosa.” Lihat seperti apa usus yang Saint tarik paksa itu—hitam dan berbau busuk. “Jangan berdiri di sini Perth, baju mu akan kotor nanti.”
Perth menggeleng. “Saint apa itu ginjal?”
Srek!
“Ini?” Dua gumpalan merah di cabut begitu saja, Saint menyodorkan temuannya pada Perth. “Ku rasa, tapi aku tak yakin ini ginjal atau hati.”
Perth yang tak sanggup menahan sesuatu dari dalam tubuhnya bergerak mensejajarkan posisi dengan Saint. Ikut menyentuh gumpalan itu dengan riang. “Bentuknya aneh.”
“Budak ini banyak dosa—hihihi.”
PLAK!
Saint menampar wajah mayat di atas lantai itu hingga salah satu bola matanya meloncat keluar. “Mari kita lihat otaknya berwarna apa.”
.Psychomafia.
Gulf tak lagi membatah segala perasaan cintanya pada Mew. Seorang psychopath berdarah dingin ini telah terlalu jatuh dalam permainan takdir.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOMAFIA | Fate's Partner Mission [MEWGULF] END
FanfictionKita bertemu sebagai bentuk takdir? Sebelumnya, Gulf Kanawut tak pernah merasa serakus ini. Ia yang telah menjadi seorang pembunuh bayaran dengan jejak misi yang tak di ragukan lagi. Kemudian ikut tergiur dalam sebuah misi pembunuhan pada seorang ra...