THIRTY: It's Explained

3.6K 443 12
                                    

If someone takes responsibility without force, that is love.

If someone takes responsibility without force, that is love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

A N G I N  dingin New Orleans di hirup pasrah. Gulf merapatkan belahan mantel dengan gerakan lesu, memandang lantai beton di atas rooftop hotel yang telah kosong.

Mew baru saja pergi dengan sebuah helikopter sesuai dengan rencana pria itu untuk kembali ke Los Angeles karena sebuah urusan.

Dan sesuai rencana pula, Mew akan pergi jika Yin sudah sampai di New Orleans untuk menjaga Gulf.

“Kau memandang kepergian Tuan Mew, bagaikan seorang istri yang mengantarkan suami untuk pergi berperang.” Itu adalah suara Yin. Lelaki dengan setelan hitam itu memandang wajah Gulf dengan senyum jahil.

Dengusan jengkel mengudara, Gulf memalingkan wajah balas menatap wajah usil Yin. “Kenapa bukan Mean saja yang Mew kirim kemari, kau terlalu berisik.”

“Kenapa? Karena aku lebih hebat dari Mean. Lihat wajah sedih mu itu, sebuah momen langkah bisa melihatnya.”

“Aku tak begitu, shit!”

Yin melebarkan tawa, sampai membungkuk. “Wajahmu sendu Gulf, tanyakan saja pada Mild.”

Gulf mengerling jengah, dasar pria gila. Menggulir pandangan ke arah sosok yang sedari tadi hanya sibuk mengamati pemandangan sekitar.

“Aku malah mengira bahwa wajah Gulf sedikit, um berbeda, seperti Tuan Mew telah melakukan sesuatu pada tubuhnya.” Sebelah alis di naik turunkan, sementara kedua bola mata Mild melirik ke arah belakang telinga si manis.

Fuck!

Cepat-cepat Gulf merapatkan kerah mantelnya serapi mungkin. Astaga, Hell! Itu buruk sekali, tanda cintanya bersama Mew semalam—bagaimana bisa ia melupakan itu?!

Alih-alih melanjutkan tawa, Yin kali ini sepenuhnya hanya terlihat mengulas senyum tipis. “Untuk apa malu? Fakta bahwa Tuan Mew mencintai mu bukan sebuah rahasia lagi bodoh.”

Meskipun bukan sebuah rahasia, atau apalah itu—Gulf tentu malu memperlihatkan hal-hal semacam itu!

Yin melanjutkan. “Dengan itu, Ravenlovell akan segera mendapatkan penerus.”

Mengapa tak mengatakan bahwa lelaki sialan itu ingin mencari mati dengannya? “Aku laki-laki, sialan!”

Di sela-sela tawa lebar, Yin menukas. “Apapun bisa menjadi mungkin di tangan dokter Plan. Dia bisa membuatmu melahirkan banyak anak.”

“YIN! Kau mau mati, hah?!”

“Apa salahku? Ayolah Gulf, kau kan kekasih Tuan Mew jadi otomatis kau akan menjadi lady dari keluarga Ravenlovell,” ujar Yin. “Aku ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang uncle.”

PSYCHOMAFIA | Fate's Partner Mission [MEWGULF] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang