TWENTY-SEVEN: Will be Much Better

4.9K 552 40
                                    

It's not something complicated, it's just about the heart's content ...

It's not something complicated, it's just about the heart's content

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

D E R U  mesin mobil menarik atensi Plan. Langkah lelaki mungil itu di bawa segera tegak guna segera melangkah menuju pelataran utama.

Sepertinya Mew dan semua anggota Ravenlovell sudah kembali.

Seharian penuh hampir di telan kegelisahan, Plan buru-buru ingin memastikan sesuatu. Mean ikut pada misi kali ini, dan itu membuatnya takut.

Benar, banyak mobil terparkir acak di pelataran utama. Plan bahkan langsung melihat Mew yang baru saja turun dari mobil di barisan paling depan. Di susul Saint setelahnya.

Segalanya tampak kacau. Penampilan maupun raut wajah semua orang. Apakah semuanya baik-baik saja? “Mew, bagaimana?” Plan menghadang langkah Mew. Wajah ketua Ravenlovell itu terlihat buruk, begitupun dengan segala bercak darah yang hampir memenuhi permukaan mantel yang lekaki rupawan itu kenakan. Membiarkan Saint berlalu, anak itu tampak tak lagi bernafsu untuk bertemu dengan siapapun.

Mew mengangguk lesu. “Bagaimana Gulf?”

Plan yang kurang fokus sedikit gelagapan. “G-gulf, di baik. Sedikit banyak tubuh anak itu sudah mulai menerima obat-obatan dengan baik.”

Aa, itu bagus. Mew membatin sedikit lega. Pergi mengurus Kao dan harus meninggalkan Gulf adalah hal yang sulit. Bagaimana jika ada sesuatu hal buruk yang terjadi pada mataharinya itu?

“Mew.” Plan memanggil pelan. “Di mana ... di mana yang lain?” Astaga! Ayolah, ia benar-benar khawatir. Mew bahkan tak memberi keterangan dengan jelas.

Belum sempat Mew membuka kata, sebuah mobil melewati banyak mobil-mobil yang lain, dan berhenti tepat di sebelah mobil pribadi Mew. Deru mesin mobil masih mengalun, ketika Yin tampak keluar dengan terburu-buru, bersama dengan tubuh Mean yang di bantu agar bisa berdiri.

“Apa yang terjadi?” Percayalah Plan hanya reflek! Bertanya lekas tepat ketika Mean tampak buruk dengan kucuran darah di seluruh tubuh. “M-Mean, apa yang terjadi pada Mean?”

“Hanya luka kecil.” Mean memberi respon dengan gerakan bibir tanpa suara. Luka kecil dengan darah sebanyak itu?!

“Dia tertembak. Harusnya tak cukup fatal.” Itu suara Yin. Mendiagnosis dengan seenak di jidatnya sendiri. “Atau Mean tak akan meracau di sepanjang jalan sebab ulah Saint.”

Plan memilin bibir bawahnya. “A-ayo, peluru itu harus segera di keluarkan.”

“Plan tenang, jangan gelisah seperti itu. Atau kau tak akan bisa melakukan operasi. Aa ... atau bagaimana jika aku saja yang melakukannya?” Yin astaga! Pria itu memang tak pernah bisa sedikit serius.

“Bawa Mean masuk Yin.”

.Psychomafia.


Mew tak tahu harus bagaimana. Ada sesuatu yang jelas mengganggu fokusnya. Pria dengan iris kelabu itu hanya terlalu bingung untuk menenangkan hati.

PSYCHOMAFIA | Fate's Partner Mission [MEWGULF] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang