When the brain doesn't go along with the heart's desire. Emotions change all the time.....
...
K E H I D U P A N, dan kematian adalah suatu hal yang berjalan beriringan.
War telah memiliki semua prinsip kepercayaan atas takdir. Hidup tak kekal, dan mati di dalam situasi apapun itu adalah hal yang wajar—terutama dalam dunia yang telah ia pilih.
Tak akan ada yang dapat menjamin, atau sekedar tahu kapan ia harus mati dalam tugas. Setahun lagi? seminggu yang akan datang? lusa? atau malam ini?
Mati di dalam penyamaran sepertinya tak buruk. Lihat bagaimana penampilannya saat ini, setelan jas mahal serta celana kain membalut tubuhnya dengan sempurna. Agenda misi penyergapan golongan kelas berat terlaksana malam ini, dan ia terundi menjadi ujung tombak pembuka jalan. Ia harus menyamar dan berbaur ke dalam lingkungan manusia-manusia hina itu, sedikit melakukan pemahaman keadaan dan menghubungi Perth yang akan melakukan penangkapan.
Terdengar mudah bukan? Tentu saja mudah, namun tidak dengan part yang harus ia lakukan!
War benci menjadi sok berwibawa, kemudian harus berjalan kesana-kemari bagai orang dungu! Belum lagi ia harus tertahan di tempat ini sampai semua tim nya dan Perth telah menemukan tempat tepat sempurna untuk mengawali segalanya.
“Phi, aku ingin konfirmasi dari mu tentang daerah timur. Semua tim sudah pada tempatnya.” Earphone yang tergantung di sebelah sisi lubang telinga War berdesik sebelum suara Perth mengalun pelan.
Pesan diterima, dirinya tak harus menjawab, dan langsung menggerakkan tungkai kearah daerah sisi timur. Daerah sisi timur lebih ramai namun tidak terlalu di dominasi oleh para Yakuza.
“Terkendali.” War menekan titik earphone canggih di salah satu sisi telinganya. Memberi jalan pada Perth, dan seperti kesepakatan brifing sebelum keberangkatan menuju dermaga tadi, setelah semuanya benar-benar sesuai rencana maka penyergapan ini akan di lakukan sepuluh menit setelahnya.
Well, tampaknya tak serumit yang War bayangkan.
Seulas senyum penuh kepuasan sempat terulas sekilas, sampai ia mendadak membatu ketika kedua biji bola matanya mendapati sosok yang—yang amat familiar!
“G-gulf?” Gulf sialan Kanawut? A-apakah sosok itu benar-benar Gulf?! Jika War salah lihat akan sangat tak lucu!
Tidak! Ia tidak sedang salah lihat atau bagaimana, karena sosok dengan mantel dark brown disana memang benar-benar Gulf! Perawakan kurus dan tinggi anak itu memiliki ciri khas yang selalu tertanam dalam otaknya.
BOM!
Bom? Shit Bagaimana bisa terdengar suara Bom?! War sangat yakin bahwa ia dan semua tim yang tergabung dalam misi kali ini tak merencanakan peluncuran alat peledak dengan tipe apapun!
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOMAFIA | Fate's Partner Mission [MEWGULF] END
ФанфикKita bertemu sebagai bentuk takdir? Sebelumnya, Gulf Kanawut tak pernah merasa serakus ini. Ia yang telah menjadi seorang pembunuh bayaran dengan jejak misi yang tak di ragukan lagi. Kemudian ikut tergiur dalam sebuah misi pembunuhan pada seorang ra...