I don't know, or even thought. Time has erased all the available memory........
T A K!
Kesialan di awal musim? Bagus sekali!
Gedung kepolisian distrik penuh oleh banyak aktivis, belum lagi semua sudut di dalamnya terasa seperti deja vu, namun kali ini seakan jauh lebih parah.
Perth hampir tak sanggup bernafas dengan benar, lihatlah bahkan ruangan pribadi kapten War Wanarat yang biasanya selalu steril, kali ini juga di gunakan sebagai tempat rapat sampai terlihat seperti pasar ayam.
Pria itu harus merelakan zona nyaman miliknya haha ...
Baiklah, seharusnya Perth tak harus sekesal ini, toh si pemilik ruangan juga tampak santai-santai saja. Ia dan War tengah sedikit melemaskan semua persendian di loby lantai bawah, dengan secangkir kopi panas.
Keadaan memang sedang buruk-buruknya dan kasus semakin tak terkendali.
“Phi, apa kau sudah tau bahwa aku akan ikut dalam misi penyelidikan tim mu?” Perth sekedar membuka kata, menatap sosok dengan surai pekat tepat di sampingnya. Mengungkit salah satu hasil rapat pagi ini.
War meluruskan pandangan. Lelaki itu mungkin bisa tampak tenang, namun siapa sangka bahwa kendali otak sering tak sinkron dengan pancaran emosi. Ayolah, bahkan kasus rumah makan di San Pedro saja belum tuntas—yeah, meski kasus itu memang sudah beralih wewenang. Para kepolisian San Pedro yang akan mengurus kasus rumah makan itu. “Yang benar adalah aku yang bergabung dalam misi tim mu.”
Um? Tidak juga. Dapat di katakan ini adalah kerja sama gabungan.
Dermaga di gemparkan dengan penemuan potongan tubuh seorang pria gempal yang masih sangat baru kemarin. Bukankah akan mendapatkan hasil yang bagus, saat tim War Wanarat yang memang berasal dari devisi kasus penyelidikan, bekerja sama dengan tim Perth yang tahu dengan baik seluk beluk banyak dermaga.
War melanjutkan, “tapi sementara ini aku akan fokus mendampingi para polisi di San Pedro.”
“Hahh, aku akan segera gila jika seperti ini terus.” Perth mendesah pasrah, melemaskan pangkal punggungnya pada sandaran kursi tunggu. “Ah, lalu bagaimana dengan kasus si Type? Apakah itu juga masih berjalan?”
“Tentu saja.” War menyahut cepat. Meskipun kenyataannya kasus itu akan di limpah tugaskan, namun ia juga akan terus ikut mencari—Entahlah, seperti banyak perasaan tak terdevinisikan. Ada yang hilang dan ia merasa kehilangan.
Perth mengangguk-anggukan kepala tanpa arti yang jelas. “Mungkin saja Type sudah pergi ke luar negri, atau mungkin sudah bergabung dalam sindikat penjahat dunia? Siapa yang paham, pembunuh Type sudah sangat hebat.”
“Akan lebih baik jika dia sudah mati.” Kejam? Bisa jadi. Namun itu mungkin akan menjadi hasil terbaik. “Dari pada harus melihat Gulf di eksekusi negara tepat di depan mataku,” lirih War.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOMAFIA | Fate's Partner Mission [MEWGULF] END
FanfictionKita bertemu sebagai bentuk takdir? Sebelumnya, Gulf Kanawut tak pernah merasa serakus ini. Ia yang telah menjadi seorang pembunuh bayaran dengan jejak misi yang tak di ragukan lagi. Kemudian ikut tergiur dalam sebuah misi pembunuhan pada seorang ra...