FIVE: Without Definite Meaning

6.5K 718 12
                                    

The wind does not always bring bad news, vague but meaningful ...

The wind does not always bring bad news, vague but meaningful

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

M A T I

Pasti dirinya sudah mati. Bertemu malaikat dan akan segera mengalami proses reinkarnasi.

Yeah, Gulf tak tau pasti apa yang sebelumnya terjadi, selain para pemakan bangkai manusia yang hampir mencincang rata tubuhnya.

Setelah itu, ada sosok lelaki berkulit putih yang menyapa penglihatannya, lengkap dengan segala dengung tembakan yang memekakkan rungu.

Gema detik jam menganggu fokus. Menarik kesadarannya pelan dan pelan, bersamaan dengan kernyitan tipis di dahi. Kelopak indah itu bergerak teratur, memperjelas keberadaan sepasang hazel gelap yang terbelalak tiba-tiba.

Tubuh yang sebelumnya telah terlalu terlena dalam dekapan ranjang besar dan selimut hangat itu, mendadak menegang. Gulf menegakkan tubuh spontan.

Astaga! Apa ia masih hidup ataukah sudah—mati?

Akh! Sial.” Sebab kesadarannya yang dipaksa untuk terkumpul secara mendadak, serta gerakan reflek bangkit dari posisi berbaring, kepalanya menjadi berdenyut sakit!

Tidak, mungkin ia memang sudah mati.

Lihat, kamar besar dengan segala interior dan furnitue mewah ini, pasti bagian dari fasilitas surga. Gulf pernah mendengar cerita Mild. Pria itu mengaku pernah mendapat siraman rohani dadakan tentang kehidupan setelah kematian, lelaki itu menjelaskan bahwa surga adalah tempat ternyaman.

Apakah benar? Mungkin saja.

Pandangannya memelas, membelai pelan permukaan kasur berlapis kain tebal putih bersih bagai gumpalan salju yang terasa amat halus. Lalu memperhatikan pakaian tidur bernuansa putih yang ia gunakan. Gulf merasa seperti hidup di jaman klasik. Sedikit melirik bagaimana kamar dengan nuansa cerah ini sangat luar biasa di rasa. “Apa surga se-sepi ini?” Namun, sejauh ia membayangkan surga, dirinya mengira tempat impian semua orang itu akan ramai dengan orang-orang berhati baik.

Berhati baik? Gulf sendiri ragu apakah Tuhan sampai begitu mudah memaafkan semua kejahatannya.

Tangannya terulur, membelai pelan sebuah benda yang melilit garis keningnya. “Apa surga juga menyediakan layanan kesehatan?” Ia jelas tahu bahwa benda itu adalah sebuah kain perban. Rasa nyeri masih amat di rasa dari luka yang ada.

Tunggu—Tidak, tidak. Ia jelas belum mati kalau begitu.

Seketika deru jantungnya terasa menggebrak rusuk. Kalau dirinya belum mati, lalu dimana ia berada saat ini?!

Gulf seperti berada di era kekuasaan Elizabeth, bernaung di tempat dengan nuansa kerajaan eropa! Dengan warna pastel yang hangat—Sial! Mengapa serumit ini?! Kedua tungkainya dengan gesit berjalan kesana kemari, menjelajahi seluruh isi kamar. Sebuah jendela besar menarik atensinya lebih dahulu. Tangannya dengan sigap menarik gorden tipis seputih kuntum dandelion itu. Setelah gorden terbuka terlihatlah jelas pemandangan sejuk, hutan hujan yang di sapu musim gugur.

PSYCHOMAFIA | Fate's Partner Mission [MEWGULF] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang