One thing I know, it turns out that I can't live without you.
...
N A F A S memburu yang menguar bersamaan dengan jeritan pesakitan sosok di depan, setelah menerima satu tembakan acak darinya.
Gulf menarik pelatuk pistol dalam genggamannya dengan penuh amarah. Melangkah lebar mendekati seseorang yang menjadi tujuan misi hari ini.
Semakin dekat, dan Gulf semakin dapat melihat keadaan buruk Mew. Hatinya berdetak sakit sembari memberi pandangan sendu di mana Mew tampak terduduk lemas.
“M-mew—”
Mew mendongak pelan, alih-alih memberi pancaran pandangan penuh rindu, pria itu malah memberi raut wajah seolah-olah ada rasa yang tak dapat di ungkapkan.
Kenapa Gulf harus datang ke tempat ini? Kau akan berada dalam bahaya Gulf!
Gulf bergumam lirih. “Akhirnya aku menemukanmu.”
“SIALAN! PENJAGA!”
Aa, alangkah baiknya ia membereskan satu pria sialan itu terlebih dahulu. Ia memberi pandangan kelam pada Kaownah yang tengah sibuk bergelut dengan rasa sakit tepat di betis setelah menerima tembakan darinya.
“Kau Kaownah bukan?” Gulf terkekeh ringan, berjongkok tepat di hadapan Kaownah. “Ingin mati dengan cara apa?”
Cuih! Kaownah meludah. Mendorong tubuh Gulf keras.
DOR!
“GULF!” Mew berteriak. Astaga, Mew benar-benar berada dalam situasi yang memuakkan. Ia tak bisa melakukan apapun!
Shit! Untung ia dapat menghindar. Dasar pria gila!
Gulf berguling kemudian menegakkan tubuh lekas. Hendak membalas tembakan Kaownah, namun pria itu telah berdiri tepat di belakang Mew. Padahal moncong pistol dalam genggamannya sudah sangat siap menembus kepala pria itu.
“Pengecut!”
“Kau juga akan menjadi pecundang jika kalah menghadapi anak buahku HAHAHA!”
Langkah kaki dari beberapa pasang kaki berangsur-angsur terdengar jelas. Hell! Sepertinya Gulf harus kembali menguras tenaganya lagi.
Menghadapi anak buah sialan Kaownah yang datang. Gulf melihat ada lima anak buah Kaownah yang datang.
“KAOWNAH!” Mew sungguh tak habis pikir! “Jangan melewati batas brengsek!” Mew meronta, berusaha menarik paksa pergelangan tangannya dari belenggu besi hingga menimbulkan luka lebar berdarah.
“Tak ada yang boleh mengambil mu dariku, Mew.”
Di lain sisi, Gulf telah siap mengambil ancang-ancang. Menghadap fokus kearah pintu di mana ke lima pria kekar bersenjatakan Karambit dan kapak besi itu hendak menyerangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOMAFIA | Fate's Partner Mission [MEWGULF] END
Fiksi PenggemarKita bertemu sebagai bentuk takdir? Sebelumnya, Gulf Kanawut tak pernah merasa serakus ini. Ia yang telah menjadi seorang pembunuh bayaran dengan jejak misi yang tak di ragukan lagi. Kemudian ikut tergiur dalam sebuah misi pembunuhan pada seorang ra...