NINETEEN: A Little Time to Breathe

5.2K 520 10
                                    

There are good things, and not all new things are bad.....

There are good things, and not all new things are bad

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


...

A D A  berjam-jam waktu terbuang, hanya untuk pikiran yang rancau dan aneh. Malam yang di kacaukan oleh banyak persaan tak terdefinisikan, hingga merenggut waktu tidur.

Hanya tentang kilasan-kilasan masa lalu—saat seorang Gulf Kanawut masih begitu naif dan dungu. Kisah kehidupan masa kecilnya yang membutuhkan banyak pencerahan—Cerita pria bernama Yin malah semakin membuat pikirannya kusut.

Well, masalah tidur selalu menjadi momok tersendiri baginya. Sudah sewajarnya, karena mustahil bisa tidur penuh ketenangan dengan setumpuk persoalan beban pikiran. Jam besar di sudut kamar besar ini berdentang menyebalkan! Mengguncang telinga sampai ke tulang!—oh Lord! Gulf bahkan dapat tidur pulas di waktu hampir fajar, dan sekarang ia harus terpaksa terbangun.

Nafas di hela panjang. Berdecak jengkel ketika sinar matahari juga seakan ikut andil mengacaukan permasalahannya. Dan itu cukup menarik paksa rasa kantuknya seketika! Kelopak mata di kerjap perlahan, lengkap dengan raut wajah kumel penuh kejengkelan.

“Sial.” Mengumpat di awal pagi bukan hal yang benar-benar salah. Urusan kantuknya telah kacau, jadi mau bagaimana lagi? “Arg! Selimut sialan! Matahari sialan.” Um—mood yang kacau membuat segalanya tampak menyebalkan. Bahkan selimut tebal tanpa dosa pun ikut menjadi sasaran kejengkelannya.

Gulf meneggakkan tubuh malas. Menguap lebar seperti anak panda, sembari mengucek sebelah mata dengan gerakan kasar. “Apa sesusah itu untuk tidur?!” Lihat wajah kusam serta kantung mata ini. “Dasar dunia sialan—” Gerutuan aneh itu berhenti, tepat kedua hazel gelapnya tanpa sengaja mendapati sosok tinggi bertelanjang dada di dekat balkon kamar.

What the—!

Spontan melebarkan mata. Bukan, bukan! Bukan karena Gulf ingin lebih jelas memandang dada bidang di sana, tapi dirinya benar-benar terkejut!

Jadi, sudah sejak kapan Mew Suppasit ada di kamar ini? Jika sudah sedari tadi, kemungkinan besar pria itu melihat dan mendengar segala ulah anehnya? OH GOSH!

“Mengumpat di awal pagi, apakah itu bagian dari ritual kehidupan mu?” Mew terdengar terkekeh, dengan gelengan geli.

Oh Gulf lihat nasib buruk mu ini. Pasti Mew sudah melihat semua yang ia lakukan sedari tadi! “Apa peduli mu? Lagi pula apa yang kau lakukan di sini?!”

Mew mengendik. Meletakkan barbel mini pada rak—pria itu terlihat bugar dan Arg! Padahal kenyataannya Gulf juga seorang pria, tapi—ah sudahlah! “Lalu aku harus berada di mana? Di kamar Saint atau kamar Plan?”

Bodohnya! Gulf seketika ingat dan sadar bahwa kamar megah ini adalah kamar pribadi Mew Suppasit. “Setidaknya jangan diam saja.”

“Apa aku mengganggu tidurmu?”

PSYCHOMAFIA | Fate's Partner Mission [MEWGULF] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang