Not about differences, just want to get what has never been tasted.....
...
T R A G E D I dermaga adalah bencana yang dapat di katakan besar. Terjadi di malam musim dingin dengan banyak pertarungan tak terduga, dan memakan banyak korban. Banyak yang terluka dan tak sedikit yang mati.
Para polisi yang bodoh! Penyergapan yang berakhir layaknya perang dunia? Atau perencanaan bunuh diri masal?
Los Anglese terlihat sepi. Berita duka mencuat hingga kesegala penjuru distrik melalui berbagai media komunikasi komersial. Belum lagi, badai salju memang kembali menghantam wilayah pusat kota sejak semalam, hingga kota seperti telah menjadi tempat mati.
Tragedi dermaga yang membuat banyak pihak kepolisian serta keamanan negara semakin memperketat keamanan.
Saint menghela nafas jengah. Hanya untuk mencapai pusat kota saja, ia harus pintar-pintar menjaga privasi. Berkendara dengan pelan dan tak luput dengan segala macam emosi yang mengganggu. Sebenarnya ia memang tengah khawatir akan keadaan seseorang.
Sosok yang tertembak tepat di depan mata kepalanya sendiri, di tengah tragedi dermaga.
Mesin mobil hitam yang Saint kendarai menderu halus, sebelum benar-benar mati tepat di sebrang jalan sebuah kantor pusat kepolisian yang tampak telah di penuhi karangan bunga dengan banyak nama. Apa saat Mew meledakkan dermaga, Perth tak sempat pergi? Apakah tak ada satu rekan pun yang menyelamatkannya?
Sebuah payung hitam di angkat tinggi, sembari mulai mengayun langkah menuju pelataran kantor kepolisian tak jauh di depan. Saint tak pernah sepeduli ini pada orang lain. Ia bahkan tak pernah sedikitpun ingin menjalin hubungan dengan orang asing, namun Perth telah mematahkan semuanya.
Kurang lebih ada dua puluh satu karangan bunga yang berdiri kokoh, serta tertata rapi. Sebagai lambang bahwa ada dua puluh satu jiwa yang berhasil menghadap Tuhan dalam damai. Namun Saint tak menemukan nama Perth disana, spontan membuat sebelah sudut bibirnya tertarik pelan.
“Maaf Tuan, memiliki hal yang ingin anda lakukan di sini?”
Saint menoleh lekas, setelah suara serak menyapa rungunya. Itu adalah suara sosok tinggi dengan setelan seragam kebersihan. Ia menggeleng pelan sebagai responnya terhadap pria kebersihan itu. “Hanya ingin memastikan kabar teman.”
“Teman?”
“Dia di kabarkan menjadi salah satu korban dermaga,” lanjut Saint. Petugas kebersihan itu tetap diam, dengan pandangan sendu. Sudah banyak keluarga yang meraung-raung hari ini. “Tapi puji Tuhan, namanya tak tertera pada rentetan karangan bunga yang ada di sini.”
“Maka anda harus datang ke rumah sakit provinsi. Semua korban luka tragedi dermaga menjalani perawatan di sana.”
Pencerahan yang datang tanpa di duga. Lihat betapa takdir memberkati kebersamaannya dengan Perth.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOMAFIA | Fate's Partner Mission [MEWGULF] END
FanfictionKita bertemu sebagai bentuk takdir? Sebelumnya, Gulf Kanawut tak pernah merasa serakus ini. Ia yang telah menjadi seorang pembunuh bayaran dengan jejak misi yang tak di ragukan lagi. Kemudian ikut tergiur dalam sebuah misi pembunuhan pada seorang ra...