Appa

5.1K 412 1
                                    

Jimin terduduk di kursi lorong rumah sakit, pandangannya kosong dengan mata sembab, hidung memerah, dan wajah pucatnya

Jimin terus menggumamkan kata "papa"

"Jim, eomma sudah mengurus semuanya, kita akan menikah hari ini, di sini, sesuai keiinginan kamu" ucap Jungkook menghampiri Jimin lalu duduk di sampingnya

"Terima kasih Kook, maaf aku memaksakan, aku tau ini terlalu cepat untuk kita menikah, tapi aku ingin papa menyaksikan aku menikah" ucap Jimin sendu masih dengan tatapan kosongnya

"Tidak apa Jim, lagipula aku senang sebentar lagi aku akan menikah" ucap Jungkook sambil menunjukkan cengiran khasnya dengan gigi kelincinya yang terlihat lucu

"Kook apa appa mu sudah tau? Apa dia akan setuju?" Tanya Jimin

"Tenang saja Jim, eomma sudah memberitahu appa, sebentar lagi ia akan kemari" ucap Jungkook menenangkan

"Astaga aku lupa"

"Lupa apa Kook?"

"Aku lupa mengabari Lisa, sahabatku, aku telpon dia dulu ya"

"Ohhh iyaa"

Jungkook membuka ponselnya lalu mencari kontak lisa dan menelponnya

"Halo Lis"

"Aku mau ngabarin, kalo aku bakal nikah hari ini"

"Aku serius gak bercanda, dateng ya ke rumah sakit xxx"

"Ya pokoknya dateng aja, ceritanya panjang"

"Oke bye"

Pip

"Jungkook, Jimin"

"Eohh appaa" ucap Jungkook segera berdiri dan disusul oleh Jimin yang ikut berdiri lalu membungkuk tanda menghormati

"Apa kalian berdua serius akan menikah?" Tanya Namjoon

"Serius appa" ucap Jungkook yakin

"Kalau kamu Jimin? Apa kamu yakin?" Tanya Namjoon lembut

"I-iya Tuan, saya yakin" ucap Jimin

"Jangan panggil Tuan eoh, panggil appa saja" ucap Namjoon

"Nde appa"

"Lalu bagaimana kalo setelah menikah ada sifat Jimin yang menurutmu menyebalkan Jungkook? Dan bagaimana sebaliknya?"

"Aku akan menerimanya appa" ucap Jungkook dan Jimin berbarengan

"Jungkook kau ingat bukan? Appa mengajarkanmu menikah hanya sekali seumur hidup. Maka kalau sekarang kau memilih Jimin, kau akan hidup dengannya sepanjang sisa umurmu. Apa kau siap?" Ucap Namjoon tegas

Mendengar suara tegas appanya Jungkook menjadi sedikit gugup

"S-siap appa, lagipula Jimin manis, aku pasti betah di rumah terus" ucap Jungkook sambil terkekeh

Jimin yang mendengar itu wajahnya bersemu merah, dan Namjoon hanya bisa menggelengkan kepalanya

"Tapi paras tak selamanya bertahan Jungkook, apa kau mau menerima Jimin saat ia sudah menua nanti? Saat kulitnya tak lagi kencang, saat kulitnya mulai keriput, saat rambutnya memutih?" Tanya Namjoon lagi

"Tentu saja appa, lagipula kalo Jimin sudah menua, aku pun pasti menua dan mengalami hal yang sama, dan Jimin pasti akan menerima itu semua, dan kita akan hidup bersama selamanyaa" ucap Jungkook sambil senyumnya mengembang

"Emangnya Jimin mau nerima kalo kamu dah menua terus jadi jelek?" Ledek Namjoon pada Jungkook membuat Jungkook cemberut

Jimin terkekeh melihat Jungkook cemberut

"Kamu maukan nerima aku kalo udh tua nanti, kalo aku udah jelek?" Ucap Jungkook menatap Jimin dengan bibirnya yang manyun itu

"Iyaaa Kook iyaaa, aku terima kok" ucap Jimin sambil terkekeh

Jimin merasa kehangatan di tengah keluarga Jeon, melihat sosok Namjoon ia seperti melihat Chanyeol, sama-sama berwibawa, berkharisma, tegas, tapi juga sayang keluarga

"Tuh kamu liat, Jimin terpaksa gitu nerimanya" ledek Namjoon lagi sambil tertawa

"Ishhh appaaa" kesal Jungkook

"Yasudah kalau kalian yakin, Appa merestui kalian, tapi ingat, apapun masalah yang nantinya datang, hadapi bersama, kuncinya adalah komunikasi dan keterbukaan, kejujuran satu sama lain, oke?" Ucap Namjoon

"Siap appa/nde appa" ucap Jungkook dan Jimin bersama

TBC

How? (Jikook/Kookmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang