Office

4.9K 373 6
                                    

Hari ini author kasi double update ya... yang satunya author up nanti malem

Semoga gak bosen ya sama ceritanya...

ENJOYYY 🥰🥰🥰

————————————————————————

"Maaf, bisa tau ruangan Jungkook dimana?" Tanya Jimin kepada resepsionis itu

"Maaf, ada keperluan apa dengan Jungkook sajangnim?" Ucap Resepsionis itu

"Mmmm... saya mengantarkan makanan ini" ucap Jimin sambil memperlihatkan apa yang dia bawa

"Kalau begitu bisa tinggalkan saja di sini, nanti saya akan mengantarnya ke ruangan Jungkook sajangnim" ucap Resepsionis itu

"Tapi..."

Belum selesai Jimin ngomong, resepsionis itu sudah sibuk karena menerima telpon entah dari siapa

Akhirnya Jiminpun pasrah, karena ia tak tau ruangan Jungkook dan lagi kalau mau masuk harus menggunakan kartu akses dan ia tak mempunyai itu, jadilah ia meninggalkan makanan itu di resepsionis

To: Jungkook
Kook, aku meletakkan makan siangmu di resepsionis ya... makanlah yang banyak...

Ting

Jungkook melihat pesan yang masuk, lalu ia mengernyitkan dahinya bingung

To: Jimin
Kenapa kamu gak mampir ke ruangan aku sayang? Dan kenapa cuma ditinggal di resepsionis?

From: Jimin
Aku tadi mau ke ruangan kamu, tapi kata resepsionisnya tinggalin aja di sana, nanti dia yang bawa ke kamu. Pas aku mau sanggah, kayaknya resepsionisnya udah sibuk angkat telpon... dan aku juga gak punya kartu akses, jadi ya udah deh

To: Jimin
Astaga sayanggg... kamu sekarang di mana?

From: Jimin
Aku masi di depan kantor kamu, aku masi nunggu taksi nih..

To: Jimin
Jangan pergi dulu, diem disitu

Jungkook meletakkan hpnya kasar

"YAKKKKK KIMMM JENIIEEEEEEE" teriak Jungkook

Jennie yang notabene adalah sekretaris Jungkook yang dimana ia mempunyai meja didepan ruangan Jungkook, tentu saja kaget mendengar teriakan bosnya itu, langsung saja ia masuk ke ruangan Jungkook

"Ndee sajangnim?" Ucap Jennie takut karena tak biasanya bosnya itu berteriak

"Bukankan tadi aku menyuruhmu kalau Jimin datang suruh dia ke ruanganku?"

"Nde sajangnim"

"LALUUU KENAPA DIA TAK DIPERBOLEHKAN MASUK OLEH RESEPSIONIS BODOH ITU HAHH???" Omong Jungkook dengan nada yang tinggi

"Ahhh... maaf sajangnim, saya tak kepikiran harus memberitahu resepsionis" ucap Jennie menepuk jidatnya

"Sekarang kau turun ke lobby, cari suamiku, bawa dia kemari" ucap Jungkook final

"Nde sajangnim, akan saya cari dan jemput, permisi sajangnim" ucap Jennie lalu segera keluar ruangan Jungkook

"Haisshhhh Jeniieee kau bodoh sekalii eohhh" monolog Jennie sambil memukul kepalanya pelan seraya berjalan menuju lobby

"Nahh.. sekarang aku harus menjemput siapa? Wajahnya pun aku tak tau... benar-benar bodoh kau Kim Jennie" monolog Jennie lagi yang setelah sampai lobby ia melihat banyak orang dan ia tak tau yang mana suami bosnya itu

Akhirnya Jennie menuju resepsionis

"Oy!! Mana suaminya bos?" Tanya Jennie

"Suami bos? Maksudnya Jeon Seokjin? Aku tak melihatnya daritadi" ucap Resepsionis itu

"Bukan, tapi Jeon Jimin, suaminya Jungkook sajangnim" ucap Jennie cepat

"Mwoo?? Sajangnim sudah punya suami??"

"Iyaaa... cepatlahh dimana diaa... bisa-bisa kepalaku dipenggal olehnya jika tak menemukan suaminya yang kau usir ituu" ucap Jennie kesal

"Aku tak mengusir siapapun dari tadi"

"Ishhh... tadi ada orang yang membawa makanan untuk sajangnim bukan? Itulahh suaminya.. dimana diaa sekarang"

"Mwoooo??? Tapi... aku kira dia kurir pengantar makanan, karena penampilannya yang....."

"Aishhh katakan sajaaa, dimanaaa!!!!" Ucap Jennie dengan nada tinggi karena resepsionis itu bertele-tele

"I-itu dia" ucap resepsionis itu sambil menunjuk Jimin

"Daritadi kekk" ucap Jennie sambil berjalan menghampiri Jimin

Jennie menghampiri Jimin dan menepuk pundak Jimin, ia merasa kaget dan langsung berbalik badan

"Apa benar anda yang bernama Jeon Jimin?" Ucap Jennie ragu

"Ahh iya benar, anda?"

"Ohh syukurlah saya menemukan anda, saya Jennie, sekretaris Jungkook sajangnim, saya disuruh beliau menjemput anda di lobby" ucap Jennie

"Ohh begitu"

"Mari saya antarkan ke ruangan sajangnim" ucap Jennie sambil menunjukkan jalannya

TBC

How? (Jikook/Kookmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang