Waktunya Kurang Tepat

3.8K 310 6
                                    

"Sayang, bangun yuk, sarapan dulu ya.." Jungkook mengelus wajah Jimin perlahan, tak ingin mengagetkan pria mungil itu

Tak lama Jimin membuka matanya, ia melihat Jungkook yang tersenyum melihatnya

"Makan dulu ya? Setelah itu minum obat okay?" Ucap Jungkook

"Tapi Hubby~ aku mau mandi dulu ya"

Jungkook menggeleng keras

"Tidak, tidak, tubuhmu masih lemah sayang, kita lap aja ya pake handuk dibasahin"

"Tapi hubby.."

"Tidak ada bantahan Sayang" Jungkook memanggil suster untuk membawakan kain dan baskom dan juga baju rumah sakit yang baru untuk ganti

Tak lama kemudian 2 suster datang membawa semua perlengkapan mandi Jimin

"Mau kami yang lakukan atau dari pihak keluarga?" Tanya salah satu suster

"Biar saya saja sus, tinggalkan saja perlengkapannya disana, saya yang akan melakukannya" ucap Jungkook

"Baik kalau begitu, kami permisi" kedua suster itu pun pergi

Setelah kedua suster itu pergi Jungkook dengan telaten membuka satu persatu kancing baju Jimin. Sedangkan Jimin, pipinya sudah merona malu

"Pipimu kenapa sampai seperti tomat begitu eoh?" Ucap Jungkook sambil menyeka lengan Jimin

"Aku maluu~" cicit Jimin

"Kenapa maluu eoh? Aku sudah melihat semuanya" ucap Jungkook sambil mengedipkan matanya menggoda Jimin

Pipi Jimin semakin memerah dan panas seperti terbakar, Jungkook terkekeh melihat Suaminya malu-malu seperti ini

"Tidak usah malu sayang" Jungkook sekarang menyeka dada Jimin

Lalu Jungkook memakaikan baju kepada Jimin, dan sekarang ia membuka celana Jimin, Jungkook menelan ludahnya susah payah, melihat paha mulus Jimin sungguh menguji imannya

"Hubby?" Jimin memanggil Jungkook karena suaminya itu hanya diam saja menatap tubuhnya

"Ahh iyaa" Jungkook melanjutkan menyeka kaki Jimin

Tahan Jungkook, suamimu sedang sakitt... padahal kalo tidak mengingat ia sakit, sudah kupastikan dia sudah mendesah dibawahku

"Sudah sayang, sekarang pakai celananya ya"

Jimin pun memakai celananya dibantu oleh Jungkook

"Okee acara mandi sudah selesaii, sekarang makan yaaa" Jungkook mengambil mangkok bubur yang sudah diantarkan ke kamar dari Rumah Sakit

Baru Jimin makan 2 suap, tiba-tiba Jimin merasakan perutnya diaduk-aduk. Jimin reflek menutup mulutnya, Jungkook yang tau langsung menggendong Jimin ke toilet untuk memuntahkan isi perutnya

Hoekk hoekkk

"Gwenchana?" Jungkook sangat khawatir dengan kondisi Jimin

Hoekkk hoekkk

"Sayang" lirih Jungkook, ia sangat sakit melihat Jimin kesakitan seperti ini

Jungkook membantu Jimin kembali ke kasur, lalu ia segera memanggil dokter

Tak lama dokter pun datang dan ia memeriksa kondisi Jimin

"Tidak apa Tuan, muntah tadi hanyalah morning sickness akibat dari kehamilan Tuan Jimin, saya akan memberikan obat untuk menahan rasa mualnya" ucap dokter itu menjelaskan

Akhirnya Jungkook bisa bernafas lega

"Tapi Tuan Jimin harus secepatnya dicuci darah" ucap dokter itu lagi

Baru saja bisa bernafas lega, nafasnya sudah tercekat akibat penuturan dokter itu

"Kapan saya harus cuci darah dok?" Ucap Jimin sendu

"Secepatnya Tuan, kalau Tuan Jimin siap, kita bisa lakukan hari ini juga. Tapi paling lama besok"

"Kalau begitu lakukan hari ini saja dok, saya siap"

"Sayang.." ucap Jungkook

"Tak apa Hubby, semakin cepat, semakin baik" ucap Jimin menenangkan Jungkook

"Baik kalau begitu sekitar 2 jam lagi kita akan lakukan prosedur ya" setelah itu dokter ituoun berlalu pergi

"Sayang kamu yakin?"

"Aku yakin selama kamu selalu disamping aku Hubby" ucap Jimin

"Pasti sayang, aku selalu disampingmu" Jungkook menggenggam tangan Jimin meyakinkan suami mungilnya itu

Tak lama Jhope datang ke ruang rawat Jimin

"Pagi"

"Eoh? Pagi Jhope Hyung" ucap Jimin

"Jimin akan cuci darah sebentar lagi Hyung" ucap Jungkook

"Oh begitukah? Semoga lancar ya Jimin, biar cepet sehat juga"

Sepertinya nanti saja aku memberitahu Jungkook soal Lisa, waktunya kurang tepat

TBC

Apa kabarrr semuanyaa?? Semoga sehatt selaluu yaa.. jaga kesehatan, cuacanya juga lagi gak bagus banget nihh...

Udak 10k views 😭😭🥺🥺🥺

Makasiii semuanyaaa💜💜💜

How? (Jikook/Kookmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang