Jungkook sedang memandangi Jimin yang masih terbaring lemah di kasur rumah sakit lengkap dengan alat bantu medis
"Aku bersyukur kamu selamat Sayang, tapi hatiku juga sakit sekali melihatmu seperti ini, cepat sembuh ya Sayangku, Aku sangat merindukanmu"
Cup~
Jungkook mencium tangan mungil yang ia genggam, Ia menidurkan kepalanya di samping lengan Jimin "Jaljayo Sayang", tak lama ia pun tertidur lelap. Entah kapan terakhir kali dalam dua bulan ini ia bisa tertidur selelap ini
***
Matahari sudah menyapa, pagi ini hati Jungkook tidak lagi suram seperti hari sebelumnya
Jungkook terbangun dengan senyuman terukir jelas di bibirnya, ia membelai surai milik kesayangannya
"Selamat Pagi Sayang, cepatlah sadar nde, aku menunggumu selalu"
Mungkin sudah 1 jam ia terbangun tapi ia belum beranjak sedikitpun dari duduknya, dan kerjaannya hanya memandangi wajah pria mungilnya
Srek
"Pagi Hyung"
"Oh? Jihoon.. kau sudah datang rupanya" ucap Jungkook yang sedikit kaget karena tiba-tiba ada yang masuk
"Iya Hyung, ini aku bawakan sarapan untukmu, aku tau kau pasti susah sekali beranjak sekedar hanya untuk beli makan" ucap Jihoo sambil terkekeh
"Ahh nde.. gomawo" Jungkook mengambil bungkusan yang dibawa Jihoon
"Hyung, aku ada kerjaan, mungkin 3 hari, dan aku tidak bisa kemari, jadi aku titip Jimin Hyung padamu ya" Jelas Jihoon
"Tentu saja, aku akan menjaganya"
"Baiklah Hyung, Terima kasih"
Jihoon pun menghampiri Jimin "Hyung, aku sudah membawa Jungkook Hyung padamu, cepatlah sadar ya Hyung" ucap Jihoon dengan menitikkan air matanya, tapi dengan cepat ia menghampus air mata itu
"Ayo makan Jihoon"
Jungkook dan Jihoon pun makan sarapan pagi yang dibawa oleh Jihoon, tak butuh waktu lama semua makanan itu sudah tandas tak bersisa
"Kalau begitu aku pulang ya Hyung, aku titip Jimin Hyung padamu"
"Temanglah Jihoon, aku akan menjaganya sebaik mungkin" ucap Jungkook
Setelah itu Jihoon pergi dari ruangan Jimin, sisalah hanya Jungkook dan Jimin
"Sayang, aku belum menerima morning kiss ku, bahkan sudah 2 bulan, aku sangat merindukan bibirmu. Tapi aku akan menagihnya nanti saat kamu sadar" ucap Jungkook memandangi Jimin
Srek
"Selamat Pagi, eh bukan Tuan Jihoon? Anda siapanya Tuan Jimin?" Tanya dokter yang baru saja masuk
"Saya Jungkook, suaminya Jimin dok"
"Oh begitu, saya dokter yang merawat Jimin selama di sini" ucap dokter itu menjelaskan
"Jadi gimana ya kondisi Jimin?"
"Jadi begini, apa Tuan sudah tau kalau janinnya tak selamat?" Jungkookpun mengangguk karena ia sudah tau hal itu saat bertemu Jihoon pertama kali
"Lalu untuk kesehatannya, seperti yang bisa kita lihat, Tuan Jimin masih dalam keadaan koma, dan untuk penyakit ginjal kronisnya tidak semakin parah, kondisinya baik karena kami bisa mengkontrol kondisinya,hanya saja kita menunggu pasien untuk sadar. Tolong selalu diajak berbicara agar pasien lebih cepat sadarnya" Jungkook bernafas lega saat mendengar konsisi ginjal Jimin baik dan dapat dikendalikan
"Baik dok, saya akan selalu mengajak pasien berbicara" ucap Jungkook
Setelah itu dokter pun meninggalkan ruang rawat
"Kau dengar sayang? Aku akan selalu mengajakmu mengobrol hari ini... hmmm kita cerita apaa yaaa..." Jungkook menarik kursi duduk di samping Jimin
Tiba- tiba ada seseorang yang membuka pintu dengan kencang
BRAK
TBC
Maaf banget yaa chapter ini sedikit, dan up juga agak telat
Author lagi ada masalah, dari kemaren itu ngurusin bolak-balik ke polisi ☹️☹️☹️ jadi kurang maksimal nulis chapter ini
Tapi author pasti usahain yang terbaik buat chapter selanjutnyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
How? (Jikook/Kookmin)
Fiksi PenggemarBagaimana seorang Park Jimin menikah dengan seorang namja yang bahkan baru saja ia kenal. Menikah tanpa adanya cinta diantara mereka Bagaimana Park Jimin menjalani kehidupannya bersama suaminya itu Akankah takdir berpihak padanya? WARNING⚠️⚠️⚠️ Boy...