PRANGG
"JIMINN!!! Apa yang kau lakukann.. Tenanglahh Jim" teriak Yoongi yang kaget karena baru kali ini ia melihat Jimin sedepresi seperti ini
"Jungkook pasti membencikuu... hiksss.. aku ingin menemui anakku" ucap Jimin sambil memegangi rambutnya
Yoongi langsung memencet tombol untuk memanggil perugas medis. Yoongi menahan Jimin agar tak melakukan hal yang tidak diinginkan. Tak lama suster dan juga dokter datang
"Astaga!! Sus cepat bantu bawa Tuan Jimin ke kasur, dan tolong siapkan suntikan penenang" ujar dokter itu
Jimin ditarik paksa agar bisa kembali ke kasur dan dengan cepat dokter itu menyuntikkan obat penenang agar Jimin tak berontak seperti tadi. Beberapa detik kemudian rontaan Jimin melemah dan ia hanya terisak pelan saja
"Tuan Jimin sepertinya masih sangat depresi karena mengetahui kehilangan anaknya, tolong orang terdekat bisa menjaga dan mendukung Tuan Jimin agar bisa melewati masa depresinya ini" ucap dokter itu
"Baik dokter, terima kasih" setelah itu dokter pun pergi meninggalkan ruang rawat Jimin
"Jimin, aku tak menyangka keadaanmu seperti ini" lirih Yoongi
Yoongi segera menghubungi Jungkook mengabarkan tentang kondisi Jimin. Jungkook yang masih di tengah rapat langsung mengangkat telpon dari Yoongi
"Halo Jungkook"
"Ada apa Yoongi? Apa ada masalah?"
"Iya, tadi saat bangun tidur, Jimin histeris, ia selalu bilang kalau kau pasti membencinya. Akhirnya dokter memberikan obat penenang dan sekarang ia tertidur"
"Astaga, aku secepatnya kesana. Terimakasih Yoongi"
"Ya sama-sama"
Pip
"Maaf semuanya, saya harus menunda rapat ini. Suami saya sedang sakit dan barusan mendapat kabar kalau keadaannya tidak cukup baik. Saya harus kembali ke rumah sakit. Saya harap semua hadirin memahami keadaan saya" setelah selesai mengatakan itu ia langsung berjalan keluar ruangan
"Sekretaris Kim batalkan jadwalku dan tolong kabari aku perkembangan kantor lewat email saja. Aku akan mengabari selanjutnya" ucap Jungkook sambil jalan yang diikuti oleh sekretarisnya
"Baik sajangnim. Tapi maaf, tadi sajangnim bilang suami? Maksudnya siapa ya?" Seketika Jungkook memberhentikan langkahnya
"Memang aku punya berapa suami?"
"Sa-satu Sajangnim"
"Yasudah siapa lagi"
"Ta-tapi..."
"Jiminku masih hidup, ia selamat" Jungkook melanjutkan jalannya lagi dan meninggalkan Jennie yang masih mencerna omongan dari bosnya itu
Jungkook melajukan mobilnya dengan sangat cepat, dipikirannya hanya ada bagaimana keadaan Jiminnya sekarang. Setelah sampai di rumah sakit Jungkook langsung berlari menuju ruang rawat Jimin. Dari jauh ia mendengar suara yang sangat ia kenal, Jungkook kembali mempercepat larinya
BRAKK
"Tidakk Yoongi, aku mau menemui anakku" terlihat Yoongi yang berusaha menenangkan Jimin yang kembali histeris
"Sayangg!!" Jungkook segera memeluk Jimin
"Lepaskann tolong lepaskann"
"Sayang ini aku, ini aku, Jungkook, tenanglah Sayang" Jungkook menangkup wajah Jimin
KAMU SEDANG MEMBACA
How? (Jikook/Kookmin)
FanfictionBagaimana seorang Park Jimin menikah dengan seorang namja yang bahkan baru saja ia kenal. Menikah tanpa adanya cinta diantara mereka Bagaimana Park Jimin menjalani kehidupannya bersama suaminya itu Akankah takdir berpihak padanya? WARNING⚠️⚠️⚠️ Boy...