Bebas

4.4K 286 9
                                    

1 bulan kemudian

"Sebentar lagi kau akan bebas nak"

"Terimakasih eomma"

'Park Jimin kau akan membayar segalanya'

***

Jimin sedang mempersiapkan makan siang untuk Jungkook

"Nahhh dah siap"

Jimin berangkat menuju kantor Jungkook bersama supir yang ditugaskan Jungkook untuk mengantar jemput suaminya itu

Setelah tiba di kantor suaminya ia langsung menuju ruangan suaminya itu dan sepanjang jalannya banyak karyawan yang membungkuk menyapa pasangan dari bosnya ituu

Ceklek

Saat masuk Jimin melihat ada wanita dengan pakaian minim berdiri agak mrmbungkuk, seperti sedang menggoda Jungkook

"Sayang~" Jungkook berdiri dari duduknya mengabaikan wanita itu lalu ia menghampiri Jimin dan memeluknya

"Hubby, dia siapa" cicit Jimin perlahan

Jungkook menyuruh wanita itu keluar terlebih dahulu

Klek

Jungkook menuntun Jimin duduk di sofa ruangannya itu

"Dia sekretarisku selain Jennie, Sayang"

"Ishhh... kenapa bajunya kayak kekurangan bahan gitu sih" omel Jimin dan berakhir dengan ia mencebikkan bibirnya

"Kamu cemburu yaaa??" Jungkook menaikkan alisnya menggoda Jimin

"Iyaa, lagian kenapa sama Jennie? Sampe kamu cari sekretaris lain?"

"Aku kan sering meninggalkan pekerjaanku Sayang, kalau Jennie bekerja sendiri, pekerjaannya terlalu banyak, kasian dia Sayang"

"Tapi kan bisa pilih yang gak kekurangan bahan gitu bajunya" ucap Jimin kesal

"Yang menyarankan dia jadi sekretarisku itu saudaramu Sayang, Jihoon yang merekomendasikan dia"

Jimin tambah mencebikkan bibirnya

"Aishhh.. lucunyaaa suamiku inii" ucap Jungkook sambil mencubit pipi Jimin

"Sakitt Hubby~"

***

"Akhirnyaaa eomma, akhirnya aku bebas"

"Iya nak, eomma senang sekali"

"Terimakasih imo sudah membantu saya juga" ucap pria itu

"Tidak gratis"

"Maksud imo?"

"Kau harus membantu kami membalaskan semua ini"

***

"Hubby, aku ingin jus semangka campur stroberi campur jeruk campur alpukat" Jungkook melebarkan matanya, restoran atau toko mana yang menjual jus seperti itu

"Tapi nanti kamu sakit perut kalau dicampur-campur begitu Sayang"

"Hubby tak mau mengabulkan permintaanku?" Ucap Jimin dengan mata berkaca-kaca

"Ehh.. iyaa iyaaa.. jangan sedihhh yaa"

"Yeyyy... terima kasihh Hubby"

Jungkook akhirnya membeli semua buah-buahan dan menjuskan sendiri di apartemen mereka

***

"Ini jus nya Sayang"

"Yeyyy!!!" Pekik Jimin dan melihat berbinar ke arah segelas jus itu

Glek

Glek

Glek

"Hmmmm enakkk"

"Kamu suka Sayang?" Jimin mengangguk antusias

"Syukurlah kalau kamu menyukainya"

Ting tong

"Aku saja yang buka Sayang" ucap Jungkook

Ceklek

"Eomma? Appa? Tumben dateng udah malem gini" ucap Jungkook

"Yakk!! Anak durhaka, bukannya suruh masuk malah tanya kenapa" omel Seokjin, Namjoon yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya

"Iyaa iyaa eomma, ayo masuk" Jungkook mempersilahkan orang tuanya itu masuk

"Dimana Jimin?"

"Dia lagi di pantry eomma, sedang minum jus"

"Wahh, eomma juga mauu lah jusnya"

"Tapi eomma.." belum selesai Jungkook berbicara Seokjin sudah melenggang menuju dapur

"Haloo Jimin" sapa Seokjin

"Eohh? Eomma?"

"Wahh enak sekali sepertinya jusnya, eomma minta ya?"

"Iya enak eomma, masih ada kok, itu" Jimin menunjuk ke arah blender yang masih tersisa cukup banyak jusnya

Seokjin langsung menuangkan jus itu ke gelas dan langsung meneguknya

Glek

Seokjin terdiam sejenak lalu menyemburkan jusnya hingga mengotori dapur itu

"Astaga eomma kenapa?" Ucap Jimin khawatir

"I-ini jus apa sih? Kok rasanya aneh" protes Seokjin

Jimin menunduk, air matanya sudah menggenang, hanya sekali kedipan saja pasti air matanya sudah jatuh

Jungkook pun datang mengahmpiri mereka dan Jungkook memberi kode pada eommanya, untunglah Seokjin langsung paham

"Ahh sepertinya lidah eomma yang salah, wahh, jus ini enak sekali" ucap Seokjin

Jimin mendongakkan wajahnya yang sudah memerah itu

"B-benarkah?" Cicit Jimin

"Tentu saja Sayang" sahur Jungkook, akhirnya senyuman manis itu terukir kembali di bibir tebal Jimin

"Kalau begitu habiskan saja eomma" Seokjin menelan ludahnya kasar

"T-tidak usah Jim, untuk kamu saja, eomma tau kalau kamu sangat menyukainya kan?" Ucap Seokjin penuh harap

"Bolehkah eomma?"

"Tentu saja" angguk Seokjin meyakinkan

"Terima kasih eommaa" pekik Jimin

Seokjin menghela nafasnya lega, lalu ia menatap Jungkook tajam meminta penjelasan

TBC

Maaf ya up nya terlambatt, semoga suka sama ceritanya, dan gak bosen, tapi bentar lagi end sihh...

ENJOYYY 💜💜

How? (Jikook/Kookmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang