"A-aku.."
"Gimana Jim? Bolehkan?" Lisa menatap Jimin penuh intimidasi
Jhope bisa membaca situasi yang ada sekarang akhirnya ia menginterupsi percakapan mereka "Maaf Tuan Jungkook dan Tuan Jimin serta Nona, maaf saya menginterupsi, bukan kah kamar di apartemen ini hanya ada 2? Dan saya mulai hari ini menginap di sini, jadi Nona tidak bisa tinggal di sini, bukankah begitu Tuan Jungkook?"
"Ah benar.. Maaf Lisa kau tak bisa tinggal disini, toh kau punya banyak teman kan? Jadi mungkin kau bisa menginap di salah satunya" ucap Jungkook mengendikkan bahunya
"Tapi Jung, eomma tak akan mengijinkan aku tinggal di rumah orang lain, dia hanya percaya padamu Jung, sahabatku" ucap Lisa memelas
"Ya sudah gini saja, aku akan sewakan apartemen sebelah, kebetulan sedang kosong, dan apartemen itu juga bisa nyambung ke unit apartemenku ini.. gimana sama aja kan?" ucap Jungkook
Lisa memekik senang "Tapi kenapa harus aku yang disebelah?? Suruh saja dia yang di sebelah" ucap Lisa sambil menunjuk Jhope
"Tidak bisa Lis, Jhope harus tinggal di sini" final Jungkook
"Aish.. ya sudahlahh, terima kasih Jung"
Katanya kau mengikuti keputusanku Kook, tapi kenapa?
Jujur Jimin kecewa dengan jawaban Jungkook, bahkan sampai disewakan apartemen disamping mereka agar bisa berdekatan. Tapi Jimin bisa apa?
"Ya sudah sewanya akan diurus oleh karyawanku Lis, kau tunggu saja. Sayang, ayo ke kamar, kamu harus istirahat, ingat kata dokter, kamu gak boleh capek-capek" Jungkook menunjuk kamar tamu di apartemennya lalu ia menuntun Jimin ke kamar mereka
Lisa hanya bisa memutar bola matanya malas melihat adegan di depannya ini
***
"Sayang, istirahat ya, aku mau ke kantor sebentar, hanya untuk menandatangani berkas, setelah itu aku akan langsung pulang"
"Iya, hati-hati di jalan ya Hubby"
"Iya Sayang"
Jungkook mengecup kening Jimin, lalu mengusap surainya lembut, setelah itu ia menaikkan selimut Jimin dan mengecup kening Jimin sekali lagi
Setelah itu Jungkook pergi keluar kamar mereka
"Mau kemana Jung?" Tanya Lisa
"Ke kantor Lis. Jhope Hyung, aku titip Jimin sebentar ya, aku ke kantor sebentar, tolong jaga Jimin ya"
Ya, Jungkook memang memanggil Jhope dengan Hyung, karena Jhope selalu memberikan nasehat pada Jungkook jadi Jungkook sudah menganggap Jhope seperti hyungnya sendiri, Jhope juga orang kepercayaannya dan S2 nya juga dibiayai oleh perusahaan Jungkook, karena Jhope karyawan yang baik sehingga perusahaan memberikan beasiswa untuk Jhope mengambil S2 nya
"Tenanglah Jung, aku akan menjaga Jimin" Jhope menepuk pundak Jungkook
***
"Sekretaris Kim, mana saja berkasnya?" Jungkook baru saja sampai di ruangannya diikuti oleh Jennie di belakangnya
Jennie meletakkan tumpukkan kertas di meja kerja Jungkook
Jungkook mendengus kasar melihat kertas yang sangat banyak, bagaimana ia bisa kerja dengan tenang apalagi pikirannya sedang bercabang memikirkan Jimin sekarang
"Terima kasih sekretaris Kim, kau bisa kembali"
"Baik sajangnim, permisi"
***
Jimin bangun dari tidurnya, ia beranjak pergi ke dapur. Jhope melihat Jimin keluar kamar "Ada yang dibutuhkan Tuan Jimin?" Tanya Jhope
"Ah tidak ada, aku hanya mau ke dapur saja" Jimin melihat sekeliling, ia mencari Lisa "Kemana Lisa?" Gumam Jimin
Jhope sepertinya tau apa yang ada dipikiran Jimin "Nona Lisa sedang pergi keluar Tuan" ucap Jhope
"Eoh? I-iya"
"Jika Tuan Jimin butuh teman cerita saya siap untuk mendengarkan, jangan simpan semuanya sendirian Tuan"
"Terima kasih Jhope-ssi"
"Tidak perlu terlalu formal Tuan, panggil saja Jhope"
"Sepertinya kamu lebih tua ya? Aku panggil Jhope Hyung saja yaa, dan kalau begitu panggil aku Jimin saja tak perlu pakai embel-embel Tuan"
"Baiklahh Jimin"
***
"Aku pulang"
Jungkook sudah pulang dari kantornya, ia melihat Jhope berada di sofa ruang tamu
"Jhope Hyung, Jimin dimana?" Jhope berdiri melihat kehadiran bosnya itu
"Jimin ada di kamarnya Jung" Jungkook mengangguk mengerti dan langsung menuju kamar mereka
Ceklek
"Sayang~"
"Eoh? Sudah pulang Hubby? Duh aku belum masak, sebentar ya, aku masak dulu" Jimin cepat-cepat bangkit dari tidurnya
"Eh ehh... pelan-pelan sayang, udah nanti aja masaknya, atau kita delivery juga gapapa" ucap Jungkook sambil menahan Jimin
"Tapi aku mau masak Hubby~" rengek Jimin
"Ya sudah, tapi jangan kecapekan yaa" lalu Jungkook menyingkapkan kaos yang dipakai Jimin, ia mengelus perut Jimin "Aegi hari ini tak membuat eomma sakit kan?" Jungkook menciumi perut Jimin "Tidak appa, aegi sangat baik" ucap Jimin
"Aku mandi dulu ya, abis itu kita bareng-bareng ke dapur" Jimin mengiyakan ucapan Jungkook tadi
Jungkook langsung masuk ke kamar mandi dan tak lama gemericik air terdengar dari dalam. Jimin beranjak dari duduknya untuk menyiapkan baju buat suaminya itu. Tak lama Jungkook selesai dan ia sudah melihat baju yang disiapkan Jimin
"Terima kasih sayang~" sambil memakai bajunya ia berjalan ke arah Jimin lalu mengecupi wajah Jimin
Cup~ cup~ cup~
Matanya menatap lekat manik suami mungilnya itu "Aku sangat mencintaimu"
Cup~
Jungkook mencium bibir manis suaminya dengan penuh rasa cinta
"Aku juga mencintaimu Hubby"
"Kajja kita masak"
Saat mereka berjalan ke dapur, mereka melewati meja makan, dan terlihat sudah ada banyak makanan tersaji
"Eoh siapa yang memasak ini?" Tanya Jungkook
"Aku dongg... ayo makan..."
TBC
Gimana tuh? Lisa gak satu unit, tapi malah disewain unit apartemen sebelahnya, dan unit apartemen mereka bisa terhubung.. sama aja kayak tinggal satu apartemen gak sih?
Happy Long Weekend 💜💜
KAMU SEDANG MEMBACA
How? (Jikook/Kookmin)
Fiksi PenggemarBagaimana seorang Park Jimin menikah dengan seorang namja yang bahkan baru saja ia kenal. Menikah tanpa adanya cinta diantara mereka Bagaimana Park Jimin menjalani kehidupannya bersama suaminya itu Akankah takdir berpihak padanya? WARNING⚠️⚠️⚠️ Boy...