"Jimin" Lirih Jungkook, sekarang ia sedang menunggu di luar ruang rawat Jimin
"Tenang Jung" Jhope berusaha menenangkan
"Aku brengsek Hyung" sesal Jungkook
Ceklek
Jungkook langsung berdiri melihat dokter keluar dari kamar Jimin
"Bagaimana dok?"
"Tuan Jimin tidak apa-apa, ia mengalami stres, itu membuat perutnya kontraksi. Tolong jangan membuat dia stres, itu akan berdampak buruk pada kehamilannya" ucap dokter itu
Jungkook menunduk, ia merasa bersalah pada suaminya
Dokter itu tampak mengerti, sepertinya kedua insan ini sedang dalam masalah "Selesaikanlah baik-baik, bicarakan padanya dengan lembut" ucap dokter menepuk bahu Jungkook
"Terima kasih dokter Kim"
"Panggil Suho saja" ucap dokter itu tersenyum lalu ia berlalu pergi
"Hyung pulanglah, aku akan menjaga Jimin di sini" ucap Jungkook
"Ya sudah kalau begitu, Hyung pulang dulu ya, kalau ada apa-apa hubungi saja langsung" ucap Jhope beranjak dari duduknya
"Hyung"
"Ada apa?" Jhope berbalik lagi
"Maafkan aku, aku sudah tidak sopan dengan Hyung"
"Tidak apa Jungkook-ah" Jhope tersenyum pada Jungkook membuat seakan bebannya hilang sebagian
Jungkook masuk ke ruang rawat Jimin, ia melihat wajah damai Jimin saat tertidur. Seketika terbayang wajah pilu Jimin saat mengungkapkan bebannya tadi
"Mianhe... maafkan aku Sayang"
Cup~
Jungkook mengecup kening Jimin
"Aku sangat mencintaimu Sayang, sangatt mencintaimu"
Jungkook menghela nafasnya
"Maafkan aku yang ternyata selalu menorehkan luka dihatimu"
"Mianhe, Saranghae"
Jungkook duduk di sebelah ranjang Jimin, tiba-tiba ia mengingat sesuatu
Ia membuka ponselnya dan menekan telpon pada nomor Lisa
"Halo Jung"
"Sekarang juga bereskan barangmu, pergi dari apartemenku" ucap Jungkook dingin
"T-tapi kenapa?"
Jungkook mendengus kesal
"Kau masih tanya kenapa? Harusnya aku bertanya padamu, kenapa kau melakukan hal seperti ini hahh???!!!"
"A-apa maksudnya Jung? Aku tak mengerti" Ucap Lisa gugup
"Sudahlah, aku sudah tau semuanya, kau sengaja membuat Jimin collapse kan!!!"
"A-aku bisa jelasin semuanya, kita jetemu ya? Aku jelasin semuanya"
"Gak perlu, sekarang silahkan kemasi barangmu dan pergi dari apartemenku, atau kau mau aku suruh Jhope mengusirmu?"
"Ta-tapi"
Pip
Jungkook langsung mematikan sambungan telpon itu
"Aishhhhh BRENGSEKKKK!!! DASAR PEMBANTU SIALANN!!!" Lisa mengobrak abrik kamarnya
Ia mengamuk di apartemen Jungkook, tak lama Jhope masuk ke apartemen dan melihat keadaan apartemen seperti habis terkena gempa
"SIALANNNN!!!" Teriak Lisa
Jhope segera berlari ke arah sumber suara
"Heyyy... Jangan karena kau sudah diusir lalu kau mau menghancurkan apartemen ini Nona" ucap Jhope menyindir, ia tau pasti Jungkook sudah mengusir wanita ini dari apartemennya
"KAUUU!!! KAUU SIALANNN!!!"
"Itu semua kesalahanmu sendiri, kau menggali kuburan untuk dirimu sendiri. Sekarang pergilah dari sini, kau sudah tak diperbolehkan lagi tinggal disini" ucap Jhope tenang
Lisa mendengus kasar "lihat saja kauu pembantu sialan"
"Biarpun pembantu, kau tak bisa melawanku bukan?" Jhope menyeringai meledek Lisa
Lisa segera angkat kaki dari apartemen itu
"Jangan pernah kembali lagii eohh!!" Teriak Jhope saat Lisa sudah keluar pintu apartemen
***
"Ngghhh"
"Sayang? Sudah sadar? Bagaimana? Apa ada yang sakit?" Tanya Jungkook khawatir
Jimin hanya melirik Jungkook sekilas, lalu menatap kosong lurus ke depan
Hati Jungkook mencelos melihat Jimin menatapnya dingin seperti itu
"Sayang, maafkan aku, tolong kasih aku kesempatan" Jungkook berutut di samping kasur Jimin
Jimin yang melihat Jungkook seperti itu tak menyangka Jungkook akan berlutut dan minta maaf
"Bangunlah Kook, aku memaafkanmu" ucap Jimin lembut
Jungkook mendongakkan kepalanya, senyumnya mengembang
"Tapi ada syaratnya"
"Apa syaratnya? Apapun akan aku lakukan"
"Aku mau kamu mengusir Lisa dan aku mau kamu menjauhi dia" ucap Jimin tegas
"Tanpa kamu suruh Sayang, aku sudah mengusirnya, dan aku berjanji, aku akan menjauhinya" ucap Jungkook meyakinkan Jimin
"Baiklah, dan ada satu syarat lagi"
"Apa itu?"
"Aku mau kamu belikan aku permen kapas, tapi aku mau campuran warna ungu sama kuning aja , gak mau warna lain" ucap Jimin dengan mata berbinar
"Baiklahh boss.. permen kapas sesuai permintaan akan segera datangg" ucap Jungkook tertawa
"Yasudah aku pergi beli dulu yaa" Jimin menganggukkan kepalanya dan Jungkook mencium kening Jimin
Cup~
"Hati-hati ya"
***
Ting tong
"Sebentar" teriak Baekhyun
Baekhyun dengan tergesa berjalan ke arah pintu
Ceklek
"Jimin? Kok tumben sendiri kesini? dan kenapa penampilanmu seperti ini nak?" Ucap Baekhyun
"Eommaaa" ia memeluk Baekhyun
Tumben memanggil 'eomma' biasanya manggil 'mama'
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
How? (Jikook/Kookmin)
FanfictionBagaimana seorang Park Jimin menikah dengan seorang namja yang bahkan baru saja ia kenal. Menikah tanpa adanya cinta diantara mereka Bagaimana Park Jimin menjalani kehidupannya bersama suaminya itu Akankah takdir berpihak padanya? WARNING⚠️⚠️⚠️ Boy...