Chapter 21

4 1 0
                                    

🥀🥀🥀

.

.

.

.

.

.

.

.

Brakkk!

Baekhyun melempar kasar alat pel itu kepojok ruangan. Ia menghela nafas gusar dengan mengacak rambutnya, terlihat jelas jika laki-laki berambut blonde itu tengah meluapkan emosinya sekarang.

Baekhyun membawa kakinya melangkah keluar ruangan yang menjadi tempat hukuman nya. Terlihat peluh membasahi pelipisnya, bahkan seragam sekolahnya juga ikut lepek. Benar-benar menggambarkan betapa berjuangnya seorang Byun Baekhyun dalam menyelesaikan hukuman nya.

Yah...hukuman yang seharusnya selesai dengan cepat, menjadi lamban saat Sehun dengan kurang ajarnya pergi meninggalkan tanggung jawab nya. Membuatnya harus berkerja dua kali, dan menanggung tangungan anak tirus itu.

Sejak tadi dirinya bahkan terus mengumpat, melontarkan sumpah serapah untuk laki-laki bermarga Oh yang dibencinya. Apalagi saat mengingat bagaimana Sehun mengatakan padanya untuk mengemis kebebasan Ayahnya pada laki-laki itu, membuat darahnya terus mendidih hingga detik ini.

Akh..ralat, bukan sejak saat itu. Melainkan, darahnya terus mendidih saat dirinya mengetahui hubungan Sehun dengan sang Ayah, yang mana laki-laki tirus itu adalah alasan utama Ayahnya menggantungkan hubungan dengan dirinya dan ibunya.
Membuatnya selama ini menunggu tanpa sebuah kepastian, dan janji-janji palsu tanpa adanya niatan.

Baekhyun muak dan akan tetap membenci Sehun, bahkan sebelum dirinya mengetahui anak pertama ayahnya itu, dirinya sudah menanam benih kebencian yang luar biasa.

....

Baekhyun yang terus berjalan tanpa memandang kanan maupun kiri, tanpa sengaja ia tiba-tiba dikejutkan saat hampir menabrak seseorang dihadapannya.
Alhasil, ia menghentikan langkahnya. Mendongak secara spontan, dan matanya menangkap seorang laki-laki berahang tegas dengan alis yang menukik tajam.

Saat itu juga, Baekhyun mendatarkan wajahnya. Seseorang yang mengusik pikiran dan menguras emosinya sejak tadi, tengah berdiri dihadapannya.
Baekhyun melirik Mora, yang berada disamping Sehun. Ia tersenyum sinis yang berakhir kekehan kecil bernada merendahkan.

" Woahhhh..., Jadi kau pergi menemui gadis tomboy ini. Dan..., Kalian berbuat apa diatap sekolah? "
Kepala Baekhyun menoleh kearah tangga yang menuju atap Sekolah, sebelum kembali menatap bergantian kearah Sehun dan juga Mora.

" Kasiahan sekali!, Sehun hanya menjadikan mu pelampiasan kesendirian nya..kkk "
Baekhyun terkekeh menatap kearah Mora yang terlihat cuek dengan ucapannya. Namun, bukan Mora tujuan Baekhyun mengucap hal itu. Melainkan untuk memancing emosi Sehun, dan rencananya berhasil.

" Kau!....—

" Baekhyun! "

Sehun yang hendak memukul Baekhyun, seketika menghentikan niatnya saat salah seorang siswa datang dengan terburu-buru.
Wajah panik gadis itu membuat Baekhyun maupun Sehun merasa khawatir.

GRADIOLA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang