Chapter 26

3 1 0
                                    


🥀🥀🥀

Pukul 17.55

Sehun baru saja menginjakkan kakinya di rumah. Seharusnya ia sudah pulang sejak 2 jam yang lalu. Tapi saat bertemu Baekhyun di koridor tadi, yang mana tak berhasil mendapatkan jawaban apapun dari bocah itu, membuat Sehun akhirnya mengambil keputusan untuk mencari Mora sendiri.

Ya, Sehun berputar-putar mengelilingi Kota mencari keberadaan gadis itu. Dan sialnya, Sehun sama sekali tidak menemukan nya. Ia pulang dengan perasaan dongkol, bahkan raut wajahnya benar-benar menggambarkan bagaimana kacaunya dia saat ini. Akh..jangan lupakan fakta jika beberapa kali Sehun menghubungi Mora dan hampir 30 pesan dikirim nya dalam satu waktu. Semuanya sama, berisi mengenai pertanyaan keberadaan gadis itu. Semua diabaikan begitu saja.

...

Begitu memasuki kamarnya, Sehun lekas melempar dua ransel yang ia bawa keatas ranjang begitu saja. Ia menghela nafas gusar, matanya tertuju pada langit yang mulai gelap dan dia belum mendapatkan kabar apapun dari gadis itu. Sehun khawatir, sangat khawatir. Apalagi saat ia tahu jika Mora sempat pergi bersama Baekhyun, ia tidak suka dengan fakta itu.

Kini ia merasa dunianya seakan berputar-putar di sekeliling Baekhyun, si brengsek itu. Semuanya bersangkutan dengan Baekhyun, bahkan hubungan nya dengan Mora yang mula-mula baik, menjadi sedikit aneh saat ia memergoki keduanya tengah saling memberi kehangatan.
Sehun membenci fakta itu, dan hal ini benar-benar membuat nya semakin membenci Baekhyun.

" Jika untuk yang kedua kalinya aku mendapat luka yang sama dan itu dari penyebab yang sama, maka kali ini aku akan membiarkan diriku Egois!"
Sehun segera memasuki kamar mandi, ia bahkan menutup pintu dengan dentuman yang keras. Tubuhnya panas dingin karena apa yang menimpa nya saat ini. Ia mengguyur tubuh jakungnya dengan air dingin dari shower, berfikir jika air dingin bisa menenangkan sedikit pemikiran nya.

Sehun kali ini juga tidak munafik untuk mengakui, jika alasannya marah akan masalah ini adalah, karena dia cemburu. Sehun bahkan yakin, jika separuh dari hatinya menginginkan gadis tomboy itu untuk selalu disisinya. Menolak lupa jika ia juga masih menyimpan rasa pada Saemi, tapi kali ini perhatian Sehun sepenuhnya untuk Mora. Masalah perasaan nya pada Saemi, Sehun sudah yakin akan melupakan nya begitu saja karena semua kenangan dan perjuangan itu menyakitkan baginya. Dan kini seluruh pusatnya telah diambil alih oleh gadis tomboy yang menemani waktu sulitnya dan mendengarkan curhatan gilanya waktu itu.

....

Saemi memasuki sebuah Cafe untuk memenuhi janjinya bertemu dengan seseorang Sore ini. Ia bahkan masih menggunakan seragam sekolah, dan juga sempat menolak ajakan Baekhyun yang akan mengantarnya pulang.

Netra nya beredar untuk mencari keberadaan seseorang, sebelum pandangan nya berhenti tepat pada pojok Cafe yang sulit mendapatkan perhatian khusus dari pada pengunjung lainnya. Dengan segara ia mendekat, membungkuk sopan sebelum duduk dihadapan wanita paruh baya dengan kacamata hitam yang bertengger di hidung manisnya itu.

" Bagaimana kabar mu hari ini? "
Tanya wanita paruh baya itu basa-basi, sembari menyesap minuman nya.

" Kabar saya baik... "

" Bukan!, Bukan kabar keadaan mu. Tapi kabar yang kau bawa hari ini untukku " Saemi tersenyum kecut dengan ucapan wanita paruh baya itu. Ia lantas membenahi sedikit posisi duduk nya, sebagai bentuk salah tingkah atas jawaban salah yang ia berikan. Seharusnya ia a sadar jika wanita paruh baya dihadapannya itu tidak pernah memperhatikan keadaan nya.

.....

" Aku ingin kau melakukan nya. Aku yakin kau tahu jika perintah ku bersifat mutlak! "
Wanita itu beranjak dari tempatnya meninggalkan Saemi setalah berbicara cukup lama dengannya. Saemi sendiri hanya mampu menghembuskan nafasnya kasar saat mengingat garis besar pembicaraan mereka sebelum nya yang mana berakhir pada sebuah tugas yang benar-benar berat baginya.

GRADIOLA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang