🥀🥀🥀...
Cklekk!!!!
" Selamat pagi Mora! "
" Oh Sehun! "
Mora mendorong bahu Sehun kebelakang dengan pelan. Wajah panik nya menengok kiri-kanan seakan takut kepergok seseorang. Setelahnya ia memandang Sehun dari ujung kepala sampai ujung kaki, membuat sang empu menautkan alisnya bingung.
" Apa yang kau lakukan disini? "
" Menjemput mu! "
Jawab Sehun sembari menunjuk mobil Audi R8 nya yang terparkir sempurna dihalaman Mansion Keluarga Mora. Akh.., jangan lupakan senyum manis yang Sehun sungging kan untuk Mora." Kenapa kau repot-repot seperti ini, dan lagi kau tahu alamat rumahku dari siapa? "
Masih berdiri diam ditempat nya, Mora mencegah Sehun untuk beranjak dan kembali melontarkan pertanyaan.Sehun kembali menyunggingkan senyum tipis, " Ibu ku "
Mora memejamkan matanya sejenak dengan menghembuskan nafas rileks. Ia mengangguk kecil, sebelum Sehun menarik pergelangan tangannya untuk mendekati mobil milik laki-laki itu, dan membukakan pintu untuknya." Ada sesuatu yang harus kulakukan padamu "
Mora mengerjap bingung saat mendengar Sehun mengatakan hal itu. Ia lantas menatap Sehun dengan penuh tanya saat laki-laki itu sudah duduk di kursi kemudinya.Sehun yang merasakan tatapan Mora lantas menoleh dan membalas tatapan gadis tomboy itu. Mengerti jika Mora menuntut sebuah penjelasan darinya, Sehun hanya tersenyum tipis. Ia mendorong dahi Mora dengan telunjuk, memaksa gadis itu untuk duduk dengan benar ditempatnya dan memasangkan sabuk pengaman.
Nafas Mora tercekat saat Sehun memasangkan sabuk pengaman untuknya. Tidak tahu kenapa, Mora tidak berani bernafas saat Sehun berada di jarak yang sangat dekat dengannya. Akh... Jantung, saat ini kondisinya jangan ditanyakan lagi. Pagi-pagi seperti ini dirinya sudah senam jantung yang membuat sedikit efek nyeri di sudut dada kirinya.
Tidak sengaja melihat raut Mora yang meringis seakan menahan sakit, membuat Sehun khawatir.
" Apa kau baik-baik saja? "Mora menoleh dengan panik, ia mengerjap kan matanya beberapa kali sembari mengangguk cepat.
" Aku baik, ayo jalan! "
Mora menunjuk jalan, seakan memerintah Sehun untuk segera melajukan mobilnya." Nyonya muda! "
" Akh..., Pak Koh tolong katakan pada orang rumah hari ini aku berangkat bersama Sehun "
Setelah sempat terhenti karena satpam yang menjaga gerbang depan, kini mobil yang mereka tumpangi sudah melaju dijalan umum. Untuk beberapa saat keduanya hanya saling membisu, sibuk dengan pemikiran masing-masing. Sampai akhirnya, Sehun membuka pembicaraan terlebih dahulu.
" Semalam, kenapa kau pergi tanpa pamit padaku? "
Sehun melirik sejenak kearah Mora, sebelum kembali menatap jalanan. Untuk beberapa saat Mora tak langsung menjawab pertanyaan nya, dan Sehun dengan sabar menantinya." Aku semalam ada urusan mendadak" Mora menjawab dengan tenang, namun matanya tak menatap Sehun. Ia memilih menatap keluar jendela untuk menyembunyikan tatapan sayu nya dari Sehun.
Namun seakan kurang puas dengan jawaban Mora, Sehun lantas kembali melontarkan pertanyaan. Nada bicara Mora yang terdengar ganjal, membuat Sehun kurang yakin akan jawaban Mora.
" Lalu kenapa kau tak pamitan padaku?, Kau tau aku bingung mencarimu!?. Bahkan aku tidak bisa menghubungi mu "" Aku tidak bisa karena ada Saemi disana. Dari yang kulihat, kalian tengah membicarakan hal serius. Kupikir aku akan menganggu kalian "
Tetap bertahan dengan ekspresi nya, Mora bahkan sama sekali tidak melirik Sehun. Ia hanya termangu menyaksikan keluar jendela mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRADIOLA ( END )
FanfictionKeteguhan hati. Gradiola adalah bunga yang tepat untuk menggambarkan nya. Selain itu, bunga Gradiola juga bisa ditujukan sebagai ungkapan, " kau telah menyakiti ku. " 🥀🥀🥀 Surai hitam kecoklatan menari kecil diterpa tiupan angin.... Kedua manik ma...