Sebelumnya...
Matanya menatap sekeliling mencari sosok yang beberapa saat lalu membuatnya khawatir. Entah kenapa, ia merasa jika Mora yang dimaksud paman tadi adalah orang sama yang ia kenal. Langkahnya ia percepat memeriksa beberapa tempat disekitar kedai kecil itu untuk menemukan Mora. Hingga langkahnya memelan saat netranya menangkap seorang pria paruh baya dengan setelan jas rapi itu, tengah panik dengan seorang gadis yang pingsan dipinggir jalan.
Sehun segera mendekat sebelum sebuah mobil Audi R8 mendekat dan berhenti tepat disamping mereka. Saat pria paruh baya berjas rapi menggendong wanita itu, barulah Sehun bisa melihat jika wanita yang tak sadarkan diri itu adalah Mora yang ia kenal.
🥀🥀🥀
Sepanjang perjalanan menuju perumahan, Sehun tidak henti-hentinya memikirkan Mora.
Perasaan khawatir pada diri Sehun semakin menyeruak. Melihat seseorang yang ia kenal dekat tengah tak sadarkan diri dengan orang asing yang membawanya pergi.Pikirannya berkecambuk, ia merasa jika ini bukan kali pertama ia memergoki Mora tak sadarkan diri. Saat pertama kali mereka bertemu, gadis tomboy itu juga mengalami hal yang sama. Beberapa kali Sehun sempat melihat perubahan mimik Mora saat mereka tengah bercengkrama di sekolah.
" Apa dia menderita suatu penyakit? "
Sehun menghela nafasnya gusar. Ia mengusap wajahnya kasar sebelum mempercepat langkahnya memasuki area perumahan." Apa ini!?, Kau mengajak Saemi pergi dan meninggalkan nya begitu saja! "
Sehun menoleh, merasa tak asing dengan suara itu. Pandangan nya kini menangkap laki-laki mungil dengan hoodie hitam dan celana jeans ketat berdiri tak jauh darinya. Sehun mengeryit, menyadari Baekhyun yang berada diarea perumahan nya." Apa yang kau lakukan disini? "
Baekhyun berdecak jengah,Laki-laki itu berlagak seakan ingin memukul Sehun sebelum menjawab pertanyaan nya." Hya!, Bagaimana bisa kau meminta Saemi pulang sendiri tengah malam seperti ini heoh!?, Apa kau sudah gila!!, Jika sesuatu yang buruk menimpanya bagaimana? "
" Bagaimana kau tau?, Apa kau bertemu dengannya?, apa dia pulang dengan selamat? " Baekhyun semakin berdecak geram saat Sehun tidak menjawab, justru balik bertanya padanya.
" Tentu saja, kau pikir apa yang akan terjadi jika aku tidak bertemu dengannya tadi..-hya!!.." belum sempat Baekhyun menyelesaikan kalimatnya, Sehun sudah melenggang pergi meninggalkan nya. Laki-laki berbahu lebar itu mempercepat langkahnya mendekati rumah Saemi dengan deru nafas yang memburu.
Menatap jendela lantai dua dengan lampu menyala, tentu saja itu adalah kamar Saemi. Sehun menghembuskan nafas lega, ia dengan segera meraih ponselnya dan mengirimkan pesan pada wanita mungil itu.
-" kau pulang dengan selamat?, Maaf.. aku tadi meninggalkan mu begitu saja. "
-" kau keterlaluan kkk.., tentu, aku baik-baik saja. Baekhyun tadi mengantarku sampai rumah. "
- " Syukurlah, kalau begitu istirahat lah. Dan lagi, jangan mengajakku pergi malam-malam lagi ok. Kau harus tidur yang cukup, agar tidak lemas saat sekolah nanti.
Selamat malam.. "- " iya cerewet.., selamat malam juga "
Mendapat balasan dari Saemi, Sehun bernafas lega. Kini ia bisa pulang dengan tenang, meski sebelumnya sempat merasa bersalah karena meninggalkan gadis itu yang mana malah berakhir dengan Baekhyun.
Dari sini ia tahu, bahwa Tuhan sudah mentakdirkan setiap momen yang mana akan menambah perasaan suka Saemi pada Baekhyun. Meski sebelumnya ia sempat tertawa dan menghabiskan waktu dengan gadis itu, nyatanya Tuhan memiliki rencana lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRADIOLA ( END )
FanfictionKeteguhan hati. Gradiola adalah bunga yang tepat untuk menggambarkan nya. Selain itu, bunga Gradiola juga bisa ditujukan sebagai ungkapan, " kau telah menyakiti ku. " 🥀🥀🥀 Surai hitam kecoklatan menari kecil diterpa tiupan angin.... Kedua manik ma...