Chapter 2

82 11 0
                                    

" Sehun!.."

" Apa yang terjadi, kenapa kau menangis heoh? "

🥀

" Sehun, aku menyukaimu. Maukah kau menikah denganku suatu saat nanti? "

🥀🥀🥀

Surai hitam kecoklatan menari kecil diterpa tiupan angin....
Kedua manik mata terpaku dengan cahaya mentari....
Bibir tipis dengan senyum hangat memikat hati....
Rahang tegas menyempurnakan segala yang ia miliki...

Dia adalah sang pemilik hati terluka...
Dengan senyum dan tawa yang menyakitkan untuknya....
Seseorang yang rela hancur untuk kebahagiaan cintanya....
Seseorang yang mampu menutup rapat luka hatinya...
Untuknya..
Bahagia...

Ini bukan kisah cinta romansa untuk para remaja.
Ini adalah kisah menyedihkan dari seorang remaja.
Setiap kata, kalimat, dan tindakan yang digambarkan penuh luka.
Pandangan lain Cinta dari sisi yang berbeda.

Bhag!!

Suara lemparan buku terdengar nyaring ditengah keheningan perpustakaan. Gadis dengan mata bulat itu mengalihkan pandangan pada seseorang yang telah mengganggu aktivitas membacanya.

" Aku memintamu untuk mengambil buku Fisika kelas XI, tapi kenapa kau malah melenceng dengan membaca puisi bodoh itu heoh!? "

Bisikan dengan penuh penekanan itu memasuki pendengaran Saemi. Gadis itu lantas tersenyum canggung dan lekas memungut Buku Puisi yang tergeletak di lantai dan mengembalikannya ke rak buku.
" Aku hanya tidak sengaja membaca judulnya yang menarik. Jadi aku penasaran dan membacanya. "
Jelas Saemi dengan mengalihkan pandangan dari kilatan tajam laki-laki yang ada dihadapan nya.

" Shin Sae Mi, apa yang kau baca itu tidak akan merubah nilai akademik mu!. Tidak ada gunanya kau membaca hal semacam itu, tidak bermanfaat! "

" Kau hanya akan semakin bodoh dengan membaca hal seperti itu! "

Saemi yang mendengar hal itu mulai merasa kesal. Ia dengan ketusnya menatap Sehun, laki-laki yang baru saja menghinanya.
"Hya!, Tidak kah kau melihat betapa besarnya kantung mataku ini. Kau tau, sudah hampir 2 jam mata ku harus menatap rumus-rumus memusingkan itu. Setidaknya biarkan aku membaca buku seperti itu untuk mencerahkan otakku. Bagaimana bisa kau hidup sangat membosankan Oh Sehun! "

Sehun memicingkan mata menatap sebal Saemi yang hanya bersikap dada mengacuhkannya. Ia lantas menarik Saemi keluar perpustakaan sebelum gadis itu membuat siswa lain terganggu.
"Apanya yang mencerahkan otakmu?, Kau hanya membuang waktu untuk hal yang tidak berguna. Apa lagi, kau membaca puisi cinta?, CK.. memang siapa yang mau berkencan dengan mu Shin Sae Mi! "

" Kau.."

Sehun sedikit tersentak dengan jawaban singkat dari Saemi. Meski ia tau jika gadis itu hanya asal mengucapkan, tapi entah mengapa ada desiran aneh yang ia rasakan.
" Aoush..., Kau membuatku merinding dengan ucapan mu "

" Kenapa, apa kau tidak mau menikah dengan ku? "

" Amit-amit...tentu saja tidak mau! "

Sehun dengan segera melenggang pergi dari hadapan Saemi dengan langkah lebar nya. Sedangkan gadis ceria itu masih terus mengikuti Sehun dan mencoba untuk menggodanya.

" Hya!, Kau masih menolak ku meski sudah 10 tahun heoh! "

🥀🥀🥀

Sehun dan Saemi berjalan beriringan menyusuri koridor sekolah yang terlihat sepi karena kelas sudah dimulai 1 jam yang lalu. Karena sebelumnya Sehun sibuk mengajari Saemi di perpustakaan yang berakhir tanpa hasil.
Sehun berkali-kali menghela nafasnya gusar. Ia juga semakin mempercepat langkahnya sebelum semakin terlambat.

GRADIOLA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang