Chapter 17

7 2 0
                                    

🥀🥀🥀
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Amplop coklat ukuran besar itu disodorkan, membuat perhatian seorang Seung Gi teralih dari kegiatan nya. Ia mengalihkan pandangannya, menatap penuh tanda tanya pada Ji Hyo yang kini tengah berdiri dengan tatapan datarnya.
Tatapan yang mengisyaratkan ' apa ini? ' dapat dengan jelas Jika Hyo mengerti tanpa Seung Gi harus menyuarakannya.

" Segera tanda tangani dan pergi dari kehidupan ku dan Sehun "

Seung Gi menutup laptopnya, dengan cepat meraih amplop coklat yang tergeletak dimeja kerjanya dan membaca surat cerai itu. Tertera jelas jika hak asuh anak diberikan pada Song Ji Hyo. Seung Gi tersenyum tipis, kali ini bukan hal manis yang akan ia utarakan. Bahkan Jika Hyo bisa menebak bagaimana selanjutnya, ia kenal dengan laki-laki brengsek dihadapannya itu.

" Wah..., Aku tidak menyangka jika kau akan selicik ini Song Ji Hyo. Sehun bahkan tidak tahu hal ini, dan bagaimana hak asuh anak sepenuhnya diberikan padamu? "

Ji Hyo terkekeh sinis, ia berjalan mendekati Seung Gi calon mantan suaminya itu. Perlahan tangannya bergerak menata dasi laki-laki paruh baya yang memiliki sejuta topeng.
" Dari sini aku tahu. Apa yang kucurigai jika kau hanya berpura-pura mempertahankan pernikahan ini, itu adalah benar. Aku tahu seberapa sayangnya kau dengan Sehun, begitupun sebaliknya. Tapi begitu Sehun mengetahui betapa busuknya dirimu, tanpa sepatah kata putra mu itu akan meninggalkan mu. ",

" Dengar, sampai kapanpun aku tidak akan pernah menandatangani surat perceraian ini. Jika kau memaksa, maka Sehun harus menjadi hak asuhku. "
Seung Gi meraih surat itu dan merematnya kasar yang berujung masuk kedalam tempat sampah.
Ji Hyo meringis kecil, ia menatap tajam laki-laki itu sebelum pergi tanpa sepatah kata pamit.
Langkah lebarnya berketuk kasar pada lantai. Dengan kasar ia membuka pintu, keluar dari ruang kerja Suaminya. Namun, sesaat setelah ia keluar dari ruangan, langkahnya kembali terhenti saat berhadapan dengan Byun Hye Ji.

Tatapan keduanya bertemu, Ji Hyo dengan tatapan tajamnya dan Hye Ji dengan tatapan merendahkan nya.
Seringaian terpantri jelas pada bibir merah Hye Ji, sebelum wanita itu memasuki ruang kerja Seung Gi.
Ji Hyo menutup kedua matanya, ia mendesah panjang untuk menenangkan pikiran nya yang saat ini ingin meledak.
" Aku harus segera mengakhiri ini. Dan Sehun, ia harus tau "

Sementara itu, Byun Hye Ji yang baru saja memasuki ruangan Seung Gi langsung mendapat tatapan memicingkan dari laki-laki paruh baya itu. Namun, dengan santainya ia tetap melangkah sembari menunjukkan smirk nya.
" Aku sudah bilang pada mu untuk tidak datang ke kantor ku lagi! "

" Percuma, aku sudah bertatapan dengan nyonya Oh. Dan juga, Sehun...., Mungkin aku akan segera bertemu dengannya "
Byun Hye Ji tersenyum sinis, ia duduk dengan santai dipangkuan Seung Gi tanpa rasa sungkan sedikit pun. Tangannya melingkar sempurna pada leher pria beristri tersebut.

" Jangan macam-macam pada Sehun"
Geram Seung Gi dengan giginya yang terkatup rapat dan rahang yang mengeras. Sangat jelas jika laki-laki itu tengah tersulut emosi.

" Santai saja, lagi pula lambat laun anak itu akan mengetahui semuanya "
Seung Gi yang masih diselimuti oleh emosi, tidak tahan lagi untuk mengangkat tangannya pada Hye Ji yang sengaja memancing amarahnya untuk menjadi-jadi. Dengan kasar ia mencengkram dagu wanita itu hingga kepalanya mendongak keatas.

" Rumah tangga ku hancur karena mu. Aku sudah muak terus-menerus bersikap manis hanya untuk membujuk Ji Hyo. Jika kau berani menyentuh Sehun, maka Baekhyun yang akan merasakan akibatnya! "

🥀🥀🥀

.

.

.

GRADIOLA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang