" pagi ibu "
Sapa Sehun sesaat setelah ia menuruni anak tangga. Sehun berjalan mendekati meja makan dan bergabung bersama ibunya. Sehun makan dengan tenang, walau sebenarnya ia tidak ada nafsu makan saat ini.
" Kenapa kau terlihat murung, apa terjadi sesuatu? "Mendongak, Sehun sedikit terkejut saat Ibu menegurnya. Ia berkedip beberapa kali sebelum menjawab pertanyaan ibunya barusan,
" Tidak, aku hanya lelah belajar semalaman. "Bohong, Sehun tidak mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Ia memilih bungkam karena merasa jika ini bukan persoalan yang serius untuk dibicarakan dengan Ibunya.
Namun, kembali lagi pada naluri sang Ibu yang sangat kuat. Bahkan, hanya dengan menatap Sehun, ia tahu jika putra semata wayangnya itu tengah menyembunyikan sesuatu.
" Setahuku kau tipe orang yang tepat waktu. Kau tidak pernah belajar melewati jam tidur mu? "" Benar tidak ada hal lain yang mengganggumu?"
Mengenal nafas, Sehun tahu jika ibunya selalu menyadari jika ia tengah berbohong. Sedikit kesal, karena ia tidak bisa menyembunyikan apapun dari ibunya.
" Ini masalah yang tidak terlalu serius ibu. Jadi jangan khawatir"Menatap dalam kedua manik Sehun, Ji Hyo memilih mengangguk kecil dengan jawaban Sehun. Walau sebenarnya ia tahu, jika putra nya tengah menyembunyikan sesuatu. Mungkin, akan lebih baik jika Ji Hyo tidak terlalu mencampuri urusan pribadi Sehun yang mulai beranjak dewasa.
" Dimana Ayah? "
Ji Hyo mendongak begitu mendengar pertanyaan itu. Ia menatap Sehun yang tengah asyik menikmati sarapannya. Ji Hyo sedikit tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Sehun,
" Dia kemarin bilang akan menginap di kantor karena pekerjaan nya banyak. "Mengangguk, Sehun memilih untuk tidak bertanya lagi karena jawaban ibu sudah cukup baginya. Ia lantas menikmati sarapan paginya, seperti biasa. Sedangkan Ji Hyo, wanita paruh baya itu diam-diam menatap Sehun nanar. Perasaannya saat ini tidak seperti ekspresi yang ia tunjukkan pada Sehun. Ia kacau sejak kemarin malam, bisa dibilang jika saat ini ia tengah berfikir berat dengan dua pilihan.
" Haruskah ibu tetap bertahan Sehun-ah?. Rasanya sungguh berat terus berupura-pura dihadapan mu selama ini. Apa ibu egois jika suatu saat nanti ibu membongkar segalanya!? "
" Ibu! "
Ji Hyo tersadar dari lamunannya sesaat setelah mendengar panggilan Sehun. Ia segera menatap Sehun yang terlihat sudah berdiri dari duduknya.
" Ibu bisakah antar aku kesekolah hari ini? "Ji Hyo mengeryit, saat mendengar permintaan Sehun untuk pertama kalinya. Tidak biasanya Sehun meminta untuk diantar sekolah. Laki-laki itu lebih memilih jalan kaki bersama Saemi, tapi sekarang!?.
" Kenapa, bukankah kau biasanya jalan kaki bersama Saemi? "" Hari ini aku ada olimpiade Ibu, jadi harus berangkat pagi. Jika aku menunggu Saemi, akan lama "
Lagi, Sehun berbohong pada Ibunya. Saat ini ia hanya tidak ingin berangkat dengan Saemi karena kejadian tadi pagi. Sehun yakin, jika ia tetap memaksakan diri untuk berangkat dengan mereka, yang ada ia hanya akan diabaikan oleh keduanya.
" Ibu aku akan terlambat jika ibu terus berfikir "" Baiklah.., ibu akan mengantarmu."
🥀🥀🥀
" Sehun dia belum datang, tidak biasanya ia terlambat!? "
Saemi menatap Rumah megah milik keluarga Oh yang terlihat sepi. Sedangkan Baekhyun, laki-laki itu hanya terdiam sembari ikut mengamati hal yang sama dengan Saemi. Lama menunggu, kini Baekhyun beralih melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul enam lebih empat puluh lima menit.
" Kurasa Sehun tidak kesekolah hari ini. Dan lagi, kita harus segera berangkat sebelum terlambat Saemi-ah "
KAMU SEDANG MEMBACA
GRADIOLA ( END )
FanfictionKeteguhan hati. Gradiola adalah bunga yang tepat untuk menggambarkan nya. Selain itu, bunga Gradiola juga bisa ditujukan sebagai ungkapan, " kau telah menyakiti ku. " 🥀🥀🥀 Surai hitam kecoklatan menari kecil diterpa tiupan angin.... Kedua manik ma...