Chapter 34

19 1 0
                                    


🥀🥀🥀

" Sehun!... Kembali!!! "

" Sehun!..."

Sehun tak menggubris teriakan Saemi dan Ibunya yang berusaha memintanya untuk kembali. Dipikirkan nya saat ini hanyalah Mora, ia ingin menemui gadis itu sebelum semuanya terlambat. Ia mengingat semua kisah singkat mereka, setiap waktu yang mereka habiskan untuk saling mengisi kekosongan satu sama lain, berusaha menjadi kuat ditengah konflik batin mereka masing-masing. Semua itu Sehun ingat dengan jelas, perasaan yang belum sempat tersampaikan ini kembali membuatnya bergejolak. Bahkan detik-detik dimana ia mulai mengetahui rahasia Mora, ia juga mengingatnya dengan jelas.
Saat dimana ia berusaha meyakinkan hati dan pikirannya yang mencoba untuk menolak kenyataan itu, dan kini semuanya semakin jelas saat Mora datang menjenguknya tadi pagi.

Gadis itu akan pergi, pergi meninggalkan nya begitu jauh. Dia tidak akan kembali, seseorang yang sudah mengisi hati dan pikirannya kini akan pergi. Hal yang paling menyakitkan untuk nya adalah saat dimana Mora masih berusaha untuk menyembunyikan waktu singkat itu darinya.  Ia tahu Mora hanya ingin menjaga perasaan nya, gadis itu tidak ingin melihatnya kembali terluka untuk kedua kalinya. Tapi sebaliknya, Sehun begitu ingin menemui gadis itu. Menemani gadis yang ia cintai sebelum menjemput saat-saat terakhir nya.
Air matanya semakin deras, Sehun tanpa perduli pandangan orang-orang dan dengan leluasa mengeluarkan isakannya.

Sakit ini begitu dalam, akankah ia mampu bertahan jika seseorang yang telah merenggut hatinya pergi begitu saja?
Apa dia mampu, melepas nya yang sudah rela mengorbankan nyawanya?
Darah yang saat ini mengalir didalam tubuhnya adalah milik gadis itu. Darah yang seharusnya mampu membuat nya bertahan sedikit lagi, namun diberikan padanya tanpa berfikir panjang. Hanya untuk menyelamatkan nya, Mora merelakan waktu yang ia punya.
Waktu yang bisa ia gunakan untuk orang-orang terdekat nya, dan diberikan begitu saja kepada nya.

" Aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri jika kau pergi seperti ini!! "

Chitttt!!!!!

Brakkkk!!!!

Terlalu kalut dengan pikiran nya, Sehun tidak memperhatikan simbol lampu lalu lintas. Ia menerobos begitu saja jalan raya yang mana membuatnya kembali tertabrak mobil. Tubuhnya terpental beberapa meter, pandangannya kabur untuk beberapa saat. Bahkan orang-orang yang berada disekitar mendekat untuk memastikan keadaan nya.

Saat itu semuanya perlahan menggelap, tapi ia tidak mau menyerah seperti ini. Tujuannya belum selesai, ada hal yang harus ia perjuangkan. Jika Mora bisa mengorbankan nyawanya, maka ia harus bisa. Ini bukan saat baginya untuk terdiam dan pasrah akan keadaan nya, ia harus bangkit apapun yang terjadi.

Pada akhirnya ia bangkit, berdiri dengan tergopoh-gopoh membuat orang-orang yang mengerubungi nya terkejut. Sehun dengan luka di kepala nya yang kembali mengeluarkan darah tetap bersikukuh untuk terus melangkah. Jarak Rumah Sakit sudah dekat, ia semakin mempercepat langkahnya dan memilih untuk menahan nyeri di kepala nya. Saat ini ia hanya ingin menemui Mora, gadis itu adalah fokus utamanya sekarang.

.....

Ingat akan Baekhyun yang berlarian tunggang langgang menuju jajaran kamar VVIP, Sehun yakin jika Mora dirawat pada salah satu bilik disana. Maka tanpa menunggu lama lagi, ia segera menaiki lift dan rela mendapat makian karena menyerobot antrian. Sehun tidak perduli, kini ia membiarkan dirinya egois untuk pertama kalinya. Biarkan orang-orang itu menunggu, dia tidak perduli dengan urusan mereka yang terpenting ia segera menemui Mora apapun yang terjadi.

Begitu lift terbuka, ia segera mempercepat larinya menuju jajaran kamar VVIP. Jantung Sehun semakin berdegup kencang saat melihat kedua orang tua Mora juga Baekhyun yang nampak gelisah menunggu di luar kamar inap Mora. Sehun mendekat, membuat orang-orang itu menatapnya terkejut.

GRADIOLA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang