🥀🥀🥀
Sehun membuka mata untuk yang pertama kalinya setelah insiden kecelakaan kemarin. Perlahan tapi pasti, netranya mencoba untuk mengimbangi cahaya lampu kamarnya yang begitu terang, hingga yang awalnya buram kini berangsur-angsur jelas. Hal pertama yang dilihat nya adalah sebuah senyuman teduh dari sang ibu, juga seorang Dokter yang berdiri disisi lain ranjangnya.
" Kau sudah sadar!, Apa kau bisa menyebutkan namamu? "
Suara Dokter itu menginterupsi dengan tenang, mencoba untuk memastikan kondisi Sehun saat ini. Sedangkan Sehun sendiri, ia sempat meneguk ludahnya susah. Bibirnya yang terasa kaku mulai bergerak dengan perlahan, " Oh...Se..Hun ".
Kedua orang diruangan itu tersenyum begitu mendengar jawaban Sehun, bahkan Ji Hyo sampai berkaca-kaca mendengarnya. Namun semuanya berubah tegang saat Sehun kembali mengeluarkan pertanyaan.
" Apa yang terjadi, dan sekarang kita dimana? "Ji Hyo dan Dokter saling bersitatap dengan tegang. Keduanya lantas kembali bersikap tenang, dan mencoba untuk meminta Sehun kembali mengingat-ingat dengan perlahan.
" Apa kau tidak mengingatnya?. Emm..., Apa yang terakhir kali kau ingat? "" Terakhir kali yang kuingat, aku baru pulang dari olimpiade matematika dan mampir sebentar ke taman sungai Han "
Dokter itu menghela nafas, ia mengangguk kecil untuk merespon ucapan Sehun. sebelum memberi tatapan lain pada Ji Hyo.
Ya..., Arti tatapan yang berbeda dari yang ia tunjukkan pada Sehun." Aku akan memeriksamu lagi, dan Nyonya Song anda bisa datang keruangan saya nanti "
Ji Hyo mengangguk lemas, dan berdiam diri sembari mengamati Dokter yang tengah memeriksa kondisi Sehun lagi." Saya akan memanggil anda keruangan saya begitu hasil tesnya keluar. Saya permisi "
" Iya dok, terimakasih "
Ji Hyo membungkuk hormat begitu Dokter itu melangkah keluar. Ia lantas mendekati Sehun dan menggenggam tangan anak laki-laki nya itu dengan memberi usapan lembut. Sehun yang tidak mengerti apapun hanya tersenyum simpul, dan Ji Hyo harus mati-matian menahan diri untuk tidak menangis.
" Apa masih sakit? "
Tidak mau terjebak dalam suasana yang hening, Ji Hyo akhirnya membuka pembicaraan. Sehun yang mendengar itu sedikit mengeryit, sebelum memberikan respon." Kepalaku masih nyeri, juga sekujur tubuhku rasanya pegal-pegal. Tapi, apa ibu tahu kenapa aku bisa sampai seperti ini? "
Ji Hyo mengangguk-angguk gelisah karena sekarang ia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengeluarkan air matanya. Sehun yang melihat hal itu juga dibuat khawatir dan bingung." Ibu baik-baik saja? "
" Kau kecelakaan saat menyebrang jalan setelah pulang sekolah "
Mengabaikan pertanyaan Sehun yang menanyakan keadaan nya, Ji Hyo memilih menjawab pertanyaan sebelumnya.
Sehun yang mengerti, hanya mengangguk kecil dan memberikan usapan lembut pada tangan ibunya yang menggenggam nya." Jagan menangis ibu, aku baik-baik saja "
Ji Hyo tersenyum tipis dengan jawaban Sehun. Ia lantas dengan cepat menghapus air matanya dan mencoba untuk tegar." Oh iya.., dimana ayah? "
Ji Hyo membulat kan matanya, ia terkejut dengan pertanyaan Sehun. Bukankah Sehun tahu jika mereka sudah berpisah, tapi bagaimana bisa Sehun mengatakan hal itu!?.
" Sehun ayah dan ibu...."
Ji Hyo menggantung kan kalimatnya saat sebuah pemikiran memasuki otaknya. Hal itu membuat lidahnya keluh untuk berbicara, ia tercekat dengan kata-kata nya sendiri." Tunggu apa kau tidak mengingat semuanya!? "
Sehun mengeryit bingung dengan perubahan topik mendadak dari ibunya.
" Apa maksud Ibu?,apa yang tidak kuingat? "
KAMU SEDANG MEMBACA
GRADIOLA ( END )
FanfictionKeteguhan hati. Gradiola adalah bunga yang tepat untuk menggambarkan nya. Selain itu, bunga Gradiola juga bisa ditujukan sebagai ungkapan, " kau telah menyakiti ku. " 🥀🥀🥀 Surai hitam kecoklatan menari kecil diterpa tiupan angin.... Kedua manik ma...