Chapter 32

4 1 0
                                        

🥀🥀🥀

Ini sudah hari kedua semenjak tragedi kecelakaan itu, dan kini Baekhyun sudah memulai aktivitas nya sebagai seorang pelajar. Namun selama dua hari itu juga dirinya tidak pernah mengunjungi Mora, ia merasa bersalah pada gadis itu, tentu saja. Karena sejak awal dia sudah berinisiatif untuk membantu Mora menemukan pelaku nya, dan sekarang saat ia sudah menemukan nya ia justru tidak berani untuk mengungkapkan nya. Dirinya kini berdiri diambang rasa bingung, antara menyembunyikan kebenaran atau mengungkapkan nya. Kalau ia bungkam, rasa bersalah pada keluarga besar Sehun semakin dalam dan kalau ia memilih untuk mengungkapkan semuanya ada ibunya juga Saemi yang akan menanggung akibat perbuatan mereka.

" Tapi siapa yang berniat mencelakai bocah ini!? "

" Benar.., kurasa dia tidak punya musuh selain dirimu!? "
Mendengar ucapan Mora, Baekhyun lantas memberikan tatapan horor pada gadis itu.

" Apa kau menuduhku nyonya Muda!?. Hei... Aku juga ada disana jika kau lupa "

Mora mencibik bibirnya, " aku tidak menuduh mu. Tapi kenapa kau tersinggung!?, Aku jadi curiga "

" Hya!..., Aku tau aku begitu membenci laki-laki sialan itu. Tapi dengan melakukan cara semacam ini benar-benar bukan diriku. Dan lagi, jika aku yang melakukan nya lantas kenapa aku tertarik dengan masalah ini dan mencoba untuk ikut menyelesaikan nya!? "

" Bisa saja, kau berniat untuk menyingkir kan barang bukti yang lain!! "

Baekhyun menutup matanya rapat saat bayangan percakapan nya dengan Mora tiba-tiba melintas dipikirkan nya. Saat itu, bahkan jauh sebelum ia mengetahui pelaku sebenarnya dari kecelakaan Sehun, Mora tanpa sadar mengatakan jika pelaku sebenarnya adalah dirinya. Ck..., Meski bukan sepenuhnya dari dirinya, namun pelaku sebenarnya dari kasus ini masih memiliki hubungan dengan keberadaan nya.

" Baekhyun..."

Suara itu mengalihkan perhatian Baekhyun yang sejak tadi terus bergelut dengan pemikiran nya. Ia menoleh, manatap ke sumber suara dan menemukan Saemi yang tengah berdiri mematung tak jauh dari bangku yang ia tempati. Bukan menyapa penuh dengan kegembiraan seperti biasanya, Baekhyun kini berpaling dengan decihan sebal. Rasa kecewa yang cukup besar pada gadis itu adalah alasannya bersikap seperti ini.

" Kenapa kau diam saja, aku tahu aku salah tapi aku tidak punya pilihan lain "
Saemi berusaha mendekat sembari memberikan penjelasan kepada Baekhyun yang acuh tak acuh akan keberadaan nya.

" Aku yakin jika kau diposisi ku, kau akan melakukan hal yang sama "
Untuk ucapan Saemi yang satu ini berhasil menarik perhatian Baekhyun. Laki-laki itu menatap tajam pada gadis cantik yang saat ini tengah memperhatikan nya.

" Tapi aku tidak akan menyakiti seseorang sampai sejauh ini! Apa kau tidak berfikir panjang akan dampak yang akan kau terima dari perbuatan mu!!? "

" Kau egois Saemi! Kau hanya mementingkan urusan mu sendiri tanpa melihat apa yang akan dialami korban! "

Baekhyun pergi meninggalkan Saemi, ia tidak mau lagi terus-menerus menatap gadis itu. Rasa kecewanya begitu besar pada gadis itu, bahkan selama ini dirinya tidak pernah membayangkan Saemi akan melakukan hal-hal semacam ini. Oke.., dia akui Saemi memang terpaksa melakukan ini karena nyawa kedua orang tuanya terancam. Tapi bukankah ada banyak cara lain, lagipula saat itu Saemi bisa bercerita kepadanya bukan.

.....

" Retrograde amnesia, jenis hilang ingatan yang berefek pada ingatan-ingatan yang masih baru terbentuk. Dokter mengatakan jika amnesia ini berkemungkinan besar bersifat permanen, tapi apapun itu aku berharap ia akan mengingat semuanya "

GRADIOLA ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang