10💦 Aqeela Sakit

2.6K 266 8
                                    

° Jangan lupa untuk vote dan komen supaya aku tambah semangat^^

Jangan jadi pembaca gelap, oke?

Warming!!! Typo bertebaran!!

**********************************

Karena meminum air palsu atau lebih jelasnya air keran kemarin Aqeela masih menatap benci pada Rassya sampai pulang sekolah. Padahal Rassya sudah meminta maaf berulangkali dan menjelaskan alasannya. Kelakuan Rassya kali ini sudah berlebihan dan bisa membahayakan orang. Apalagi korbannya adalah Aqeela bagaimana Aqeela tidak marah?!

"Qeel udah dong marahnya, gue juga gak tau kalok Lo bakalan habisin air itu. Maaf ya," bujuk Rassya berjalan disamping Aqeela. Koridor sekolah juga sudah lumayan sepi.

Jefan, Saskia, Rey, Sandrinna, Kiesha, juga Ratu menatap jengah dua sejoli didepannya. Sekalinya gak ribut lama terus ribut lagi suka kelewatan batas.

Rey, Sandrinna, Ratu, dan Kiesha yang mendengar ceritanya dari Jefan dan Saskia juga merasa kasihan pada Aqeela. Bagaimana bisa Rassya becanda sampai seperti itu. Mereka juga memaklumi kalau Aqeela marah, kalau mereka ada diposisi Aqeela mereka juga akan melakukan hal yang sama.

Rey menggelengkan kepalanya, lalu menarik tangan Sandrinna berhenti didekat Rassya, "Becanda Lo kelewatan Sya," bisik Rey datar namun menusuk berlalu meninggalkan Rassya yang terdiam.

*****

Sudah dua hari Aqeela tidak masuk sekolah karena sakit. Rasa bersalah Rassya semakin besar. Ia mengakui cara bercandanya kelewatan batas. Ia juga sudah mendapat nasehat dari Jefan.

Jam istirahat yang biasanya Rassya gunakan ke kantin atau mengganggu Aqeela kini terduduk diam di kursi taman belakang.

"Arghhhhh!!!"

Rassya berteriak frustasi, rasa bersalah mendominasi otak, pikiran, dan hatinya. Ia menjambak rambutnya kesal. Lelaki itu memikirkan solusi apa yang tepat untuk menebus kesalahannya kali ini.

"Apa nanti pulang sekolah gue jenguk dia kali ya? Iya bener, cerdas Lo Sya!"

"Eh tapi kenapa gak dari kemarin aja?"

Rassya terlihat seperti orang gila. Dia yang bertanya dia juga yang memberi solusi. Aneh bukan?

"Kenapa gue jadi kayak orang gila gini?? Arghh!" Rassya menyandarkan kepalanya pada kursi menatap langit yang cerah seolah sedang bahagia diatas ke frustasiannya.

"Pantesan tambah dingin, penampilan berantakan dicariin kemana mana gak ada, disini ternyata. Kebanyakan mikirin Aqeela ya?" Rassya tetap diam mendengar suara yang tak asing lagi baginya. Ia memilih memejamkan matanya menikmati semilir angin.

Rey mendudukkan dirinya disamping Rassya.

"Ngapain kesini?" tanya Rassya tanpa melirik Rey yang duduk disebelahnya.

"Lo budek? Kan gue tadi dah bilang nyari Lo," Rey menatap kesal pada lelaki disebelahnya. Rassya berdecak tak suka.

"Becanda Lo emang kelewatan Sya, tapi Lo bisa nebus kesalahan Lo dengan ngerawat Aqeela. Nyokap Aqeela lagi ke Padang, ngurusin bisnis kuliner yang disana. Aqeela dirumah cuma berdua sama bibik. Kadang gue juga kesana. Aqeela ngelarang kita buat ngabarin nyokapnya soal Aqeela yang lagi sakit. Takut jadi pikiran beliau, dia juga gak mau dijenguk apalagi Lo yang jengukin." Rey menarik nafasnya. Rassya sudah sepenuhnya menghadap Rey menunggu cerita selanjutnya.

Dari Jendela SMP #syaqeel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang