23🍀 Awal?

1.4K 200 33
                                    

Vote&komen

Pelan pelan aja bacanya biar gak cepet abis😁

***********
***********************************

"Kepercayaan itu sulit untuk didapatkan saat sudah terlanjur kecewa."

~Author~

*****

Pagi tadi Aqeela dapat kabar dari Rassya bahwa Aisera sudah dipindahkan kerumah sakit di Jakarta setelah melewati masa kritisnya. Ia bukan hanya drop tapi dia kritis karena kekurangan darah merah.

"Ternyata Sera bukan cuma punya anemia aja tapi dia juga punya lemah jantung," ucap Aqeela pada teman temannya.

Mereka sekarang berada di taman samping sekolah membicarakan tentang Aisera dan rencana mereka yang ingin menjenguknya.

"Kasian juga si Sera, terus nanti jadi jengukin kan? Udah dapet alamat rumah sakit sama nomer kamarnya belum?" tanya Rey.

Aqeela mengangguk, "gue tadi udah tanya Rassya juga katanya silahkan tapi jangan terlalu rame banget. Jadi kita kesananya 10 orang kayak biasanya."

****

"Permisi, ini makanannya dek, silahkan." Seorang suster datang membawa senampan makanan dan minuman.

"Iya sus, terimakasih," ucap Rassya menerima nampan itu.

"Makan dulu yuk Ser, biar cepet sembuh." Sera menepis pelan tangan Rassya yang ingin menyuapinya.

"Kenapa?"

"Gue gak suka makanan rumah sakit gak ada rasanya Sya," rengeknya.

"Kalok Lo gak mau makan kapan sembuhnya? Udah buruan cepet buka mulutnya aakk." Lagi, Aisera menepis tangan Rassya. Kali ini gadis itu langsung membekap mulutnya sendiri sambil menggelengkan kepalanya.

Rassya menghela nafas lelah menaruh piring itu diatas pahanya.

"Lo betah ya dirumah sakit terus?"

Aisera menggeleng, "gue pengen pulang."

"Ya kalok mau pulang Lo harus sembuh dulu dan supaya Lo cepet sembuh Lo harus makan Sera."

Melihat wajah lelah Rassya, Aisera semakin merasa bersalah sudah merepotkan cowok itu. Membuka bekapannya Aisera perlahan melebarkan mulutnya.

"Yaudah gue mau."

Rassya tersenyum senang, "gitu dong!"

Rassya menyuapi sedikit demi sedikit ke dalam mulut Aisera. Tak lama setelahnya pintu terbuka. Memperlihatkan Aqeela dan teman temannya datang membawa bingkisan.

Aqeela sempat terdiam sesaat setelah melihat Rassya menyuapi Aisera. Aqeela berusaha meyakinkan diri bahwa ini bukan waktunya untuk cemburu. Toh dia juga hanya teman bukan siapa siapanya Rassya. Lagian hal ini manusiawi jika seseorang sedang menyuapi orang yang sedang sakit.

"Assalamualaikum," salam mereka kompak.

Aisera tersenyum, "Waalaikumsalam, sini masuk."

Dari Jendela SMP #syaqeel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang