Dari Jendela SMP
Tidak terlalu menonjol pada kisah percintaan. Ini hanya cerita tentang sebuah persahabatan yang diuji dengan benih benih cinta pada kisah remaja umumnya. Ini tentang perjalanan mereka untuk bisa mengontrol emosi dan menjadi lebih b...
DOUBLE UP!!🎉 Sebagai permintaan maafku karna selalu telat up dan buat kalian nunggu lama, btw ujianku dah selesai🎉🎉
Bacanya pelan pelan aja biar gak cepet habis...
****** ******************************** "Daaa ondel ondel, i like you!"
~AqeelaCalista~
*****
Pagi ini Aqeela bangun lebih awal. Membuka lebar jendelanya. Menghirup udara segar menatap tersenyum kearah langit pagi.
Ia beralih melihat ke bawah. Terlihat bundanya tengah bersiap menyiram tanaman. Tapi tunggu, dengan siapa bundanya berbicara? Kak Asta kan sudah kembali melanjutkan sekolahnya, baru seminggu lalu dia mengantarkan kakaknya ke bandara.
Dengan buru buru Aqeela ke kamar mandi mencuci wajah nya lalu mengikat rambutnya asal. Menuruni tangga satu persatu.
"Rassya?" Panggil Aqeela terheran. Kenapa sepagi ini cowok itu sudah disini.
"Hai!" Sapanya ramah. Gita tersenyum melihat mereka.
"Ngapain kesini pagi pagi?" Bukannya menjawab Rassya mengeluarkan dream catcher dari kantungnya. Menunjukkannya tepat didepan wajah Aqeela.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Photo by pinterest)
Seketika Aqeela membelalakkan matanya. Mengambil alih dream catcher itu dari tangan Rassya. Dilihatnya benda mungil itu penuh kagum.
"Woah, Dari mana ini? Bagus bangettt."
"Itu souvenir yang Lo minta."
Aqeela beralih menatap Rassya terkejut. "Barang sebagus ini dijadiin souvernir?!"
Rassya mengangguk, "iya, bentuknya kecil cocok buat dibawa kemana mana."
"Makasih," ucapnya kegirangan.
"Rassya ngajak jalan tuh, mau gak?" Ucap Gita mengingat Rassya tadi meminta izin padanya.
"Jalan kemana?"
"Ada deh, mau gak? Kalok gak mau niatnya gue mau ajak Tante Gita, itung itung mengurangi kesedihan Lo gara gara ditinggal kak Asta," ucapnya melirik Gita yang tersenyum mengangguk.
