09💦 Bingung

2.2K 257 9
                                    

° Hargai karya orang dengan vote and komen!

**********************************

Sandrinna menatap layar laptop nya yang menampilkan wajah gelisah Aqeela. Beberapa Minggu ini Aqeela seperti memiliki beban pikiran, dan mungkin Aqeela mengajaknya Vidio call ingin menceritakan.

"Lo kenapa si? Tumben minta Vidio call lewat laptop? Keliatan gelisah juga? Coba sini cerita sama gue," ucap Sandrinna menatap wajah Aqeela yang tetap diam sedari tadi.

Ia jadi berfikir apakah jaringannya yang rusak atau bagaimana? Atau malah jaringan Aqeela yang rusak?

"Jadi gini san," Aqeela menatap Sandrinna yang menunggu kelanjutan ceritanya. Kenapa ia jadi gugup begini?!

Aqeela menarik nafas dalam dalam kemudian menghembuskannya perlahan.

"Bentar lagi kan kita udah mau lepas jabatan jadi anggota OSIS."

"Hah? Kita kan lepas jabatan masih 1 tahun lebih Qeel? Itukan masih lama?" Sandrinna dibuat bingung olehnya.

"Em oh iya, gue lupa," ucap Aqeela sambil tertawa garing.

"Lo kenapa sih Qeel? Cerita aja sama gue. Sejak kapan juga seorang Aqeela tahan nyembunyiin sesuatu dari gue?" tanya Sandrinna dengan sabar.

"Gue gapapa kok. Oh iya, Besok Senin kan PTS nya udah dimulai, Lo... Udah persiapan buat belajar belum?"

"Cuma nanya itu doang?" Aqeela hanya mengangguk.

Sandrinna cemberut, "Udah, cuma nanya gitu doang di WhatsApp juga bisa kan? Gue tau Lo lagi ada masalah. Masih gak mau cerita?" Aqeela diam menunduk.

"Gapapa San, ini bukan masalah besar kok lupain aja."

"Yaudah kalok Lo gak mau cerita, tapi kalok Lo udah siap buat cerita gue selalu ada buat Lo," kata Sandrinna dengan tulus.

Aqeela tersenyum mengangguk. Ia sangat bersyukur bisa memiliki teman sepengertian Sandrinna.

"Makasih, peluk jauh." Aqeela merentangkan tangannya seolah memeluk Sandrinna.

"Utuk utuk..." Sandrinna pun melakukan hal sama.

"Ada lagi?"

"Oh iya San. Buat tugas OSIS nya udah selesai semua kan?" tanya Aqeela lagi.

"Udah lah. Kan semuanya udah dikerjain, jadwal buat OSIS juga udah dikosongin satu Minggu lalu."

Aqeela menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sebenernya ia ingin menceritakan perasaan anehnya ketika bersama Rassya. Tapi ia ragu, bukannya mendapat solusi malah diejek abis abis an dia. Aqeela menggeleng kepalanya. Tidak bisa! Sudahlah jalan terbaiknya adalah dia pendam saja.

"Ya Allah Aqeela! Kenapa pala lu? Kayaknya berat ya masalahnya? Beneran masih gak mau cerita?" tanya Sandrinna khawatir.

"Gue gak kenapa Napa San. Cuma gue tadi mau tanya sesuatu tapi lupa. Nanti kalok udah inget gue kasih tau Lo. Eh udah dulu ya, dadaaa." Aqeela langsung menutup laptopnya menelungkup kan wajahnya diatas meja.

Dari Jendela SMP #syaqeel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang