31🕊️ Sore

852 144 46
                                    

BACANYA PELAN PELAN AJA BIAR GAK CEPET HABIS JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!!

**********
************************************

Hari sudah gelap, Rassya dan Aqeela memutuskan untuk pulang naik bus kota.

Aqeela melihat jalan Jakarta yang tambak ramai. Lampu bangunan bangunan disamping jalan turut membantu bulan menerangi malam. Para pejalan kaki pun nampak memenuhi trotoar. Ah ia baru ingat jika hari ini malam Minggu. Pasti banyak orang yang menghabiskan malam ini dengan orang spesial dalam hidupnya.

Ngomong ngomong orang spesial, Aqeela jadi teringat pada ibunya yang terus bekerja tak kenal waktu. Bahkan di hari yang seharusnya libur malah Gita akan terbang ke Bekasi untuk peresmian restoran barunya.

Aqeela jadi malas untuk pulang. Pasti nanti ia hanya sendirian dirumah. Aqeela menghela napas lelah. Rassya yang menyadari itu pun bertanya, "kenapa?"

"Pasti nanti dirumah sendiri lagi sendiri lagi, bosen," rengeknya mengadu.

"Nanti minta Saski buat nemenin. Kan paling Deket rumahnya."

"Seminggu lalu dia udah nemenin gue pas mama ke Bandung. Gak enak ah."

"Terus mau Lo gimana?" Aqeela menggeleng tidak tahu.

Tiba tiba gadis itu kembali ceria saat menghadapnya. "gue ada pertanyaan buat Lo!"

"Apa?"

"Menurut Lo kalok gue terlahir bukan sebagai Aqeela terus jadi apa?"

Rassya bingung, "Hah? Apaan sih pertanyaannya aneh!"

"Ihh, tinggal jawab apa susahnya sih?!"

Rassya mulai berfikir, "jadi... Monyet cocok," ucapnya diakhiri kekehan. Aqeela langsung memukul tangan Rassya, cukup keras tapi tak terlalu berasa pada tubuhnya.

"Kalok jadi monyet makan pisang Mulu dong, bosen!"

Rassya hanya bisa menahan bibirnya supaya tawanya tidak muncrat keluar.

"Udah deh, mending Lo tidur aja biar gak berisik." Dia menutup wajah Aqeela dengan jaket ditangannya. Ia kembali memusatkan perhatian ke depan, melihat jalan raya Jakarta yang padat.

Setelah beberapa saat berlalu Rassya merasakan pundaknya yang terasa sedikit berat. Ia menoleh melihat Aqeela yang sudah tertidur dengan jaket yang menutupi setengah wajahnya.

Ia tersenyum memandang wajah imut itu, membatin, "kalok Lo terlahir bukan sebagai Aqeela. Gue yakin kita tetep bakal dipertemukan. Entah untuk bersama sebagai pelengkap cerita atau menemani sampai akhir cerita. Hanya Tuhan yang tau kelanjutan kisah kita."

*****

Aqeela benar benar dibuat bosan hari ini. Dari pagi sampai sore begini iya sudah melakukan berbagai kegiatan yang membuatnya akan senang tapi ternyata ia tetap bosan. Mood nya sudah hancur, ditambah lagi ia sedang kedatangan tamu. Ya Allah Aqeela butuh teman saat ini, pintanya sambil membatin.

Tak lama suara klakson motor dari luar terdengar dalam Indra pendengarannya. Aqeela keluar untuk melihat siapa si pemilik suara itu.

Betapa terkejutnya Aqeela saat melihat Rassya tersenyum kearahnya diatas motor Vespa biru.

Aqeela mendekat, mengamati motor itu Lamat Lamat. "Ini baru? Emang bisa pakenya?"

Masih dengan senyuman lebarnya Rassya menjawab, "bisa dong! Udah belajar beberapa hari lalu sama bang Damar." Bang Damar adalah suami dari Karly. Rassya yang terus merengek pada lelaki itu untuk mengajarinya hingga akhirnya sekarang Rassya sudah bisa dan berdiri didepan Aqeela dengan angkuhnya.

Dari Jendela SMP #syaqeel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang