45🐢 Pengakuan

468 66 42
                                    

HAPPY READING!!

Bacanya pelan pelan, lumayan hampir 2000 kata nih(ᗒᗩᗕ)

******
***********************************

Beberapa hari setelah kejadian waktu itu, Hari ini seluruh siswa SMP Nusa Bangsa dikejutkan dengan vidio pengakuan dan permintaan maaf Arum yang di tayangkan di aula tadi. Satu sekolah sedang membicarakannya. Ia tidak melakukan permintaan maaf langsung karena resiko kericuhan akan lebih besar.

Ini kali kedua Irsya melihat Vidio itu, tapi rasanya masih sama besar kecewanya. Ia naik ke podium. Memberikan sedikit pidato dan ikut meminta maaf atas nama adik nya. Masih teringat perdebatan kemarin dengan orang tuanya, sang ayah yang menyalahkan dirinya karena tidak becus menjaga adik nya sendiri. Ya benar ini salahnya, Irsya merasa gagal menjadi kakak untuk Arum. 

Aqeela dan kawan kawan merasa lega sekaligus kasihan pada gadis malang itu. Tapi ini sudah menjadi konsekuensi atas kesalahan yang dia buat sendiri.

"Orang modelan Arum kenapa gak dibawa arus banjir aja sih?" Ujar seorang siswi kepada teman di sebelahnya.

"Muka doang cantik, tapi kelakuan kayak titisan setan."

"Ada ya anak SMP kelakuan udah kriminal banget, fiks masa depannya bakal suram."

Aqeela yang mendengar banyak cacian ditujukan kepada Arum jadi merasa kasian, ia lantas keluar aula. Ia mau mencari Arum.

Ia mengecek kelas 7C ternyata tidak ada, lalu Aqeela mencari di gudang juga tidak ada, tempat terakhir adalah... Taman belakang!

Aqeela langsung berlari kesana, dan benar gadis itu ada disana, tengah duduk sambil melamun.

Aqeela menepuk bahunya, Arum sempat tersentak, "ngapain kesini?"

"Mau nemenin lo."

Hening.

Arum menghela napas, "udah puas kan?"

Aqeela menoleh lalu mengangguk, "lega, akhirnya semua selesai."

Arum ikut menatap kedepan, "ini hari terakhir gue sekolah disini. Gue kesel, tapi setidaknya dengan kejadian ini gue gak jadi orang yang obsesi akan sesuatu lagi."

Aqeela menoleh, "Lo kecewa?"

Arum menggeleng, "engga, gue ngerasa lega juga karena udah ngakuin semuanya dan minta maaf ke semua orang. Walaupun gue tau akibatnya bakal buruk banget, setidaknya gue gak nanggung rasa bersalah seumur hidup," jujurnya.

"Bagus, setidaknya ini bisa jadi pelajaran buat lo ditempat baru lo nanti."

Aqeela memegang pundak Arum, "jangan ulang ini lagi ya."

Arum hanya mengangguk, "omongan ayah semalem kebayang terus, kak Irsya juga jadi kena imbasnya." cewek itu menunduk lesu.

Aqeela mengusap bahunya, "jadi Arum versi lebih baik ya ditempat baru. Mau sekolah dimana?"

"Setelah keluar dari sini gue homeschooling lagi," jawab Arum lirih.

Aqeela mengerti, terkadang jika kita berbuat sesuatu harus siap dengan resikonya.

Dari Jendela SMP #syaqeel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang