09.40
Masih ada waktu 20 menit untuk keberangkatan Rassya. Emil juga akan berangkat hari ini. Namun Emil sudah berangkat terlebih dahulu, karena jam keberangkatannya jam 08.00 pagi tadi.
Ayah Rassya menunggu di area boarding. Rassya berdiri menggendong tasnya. Ia memeluk Rey, Kiesha dan Gema.
"Huh, hari ini udah ada 2 anggota log out dari perjametan," ujar Gema lesu.
Rassya tersenyum, "2 tahun lagi, gue bakal join lagi di geng jamet ini, hahaha."
Kiesha bersuara, "huh kata idolanya Jefan, perpisahan adalah upacara menyambut hari hari penuh rindu."
Rey menepuk belakang kepala Kiesha, "kerasukan arwahnya Jefan nih kayaknya."
Rassya tertawa. Ia melirik Rey sesaat, Rey pun sama. Rassya mengangkat salah satu alisnya. Seolah paham, Rassya tersenyum memeluk Rey cukup erat.
Rey memejamkan matanya membalas pelukan Rassya, "akhirnya sayur busuk nggak ganggu gue lagi."
Rassya tersenyum miring, "Masih ada Aqeela yang bakal gantiin tugas gue, lo lupa kita berdua partner nistain lo?"
Rey tertawa, tak lupa tangannya yang masih dapat memukul belakang kepala Rassya walaupun sedang berpelukan. "Gue yakin akhirnya dia yang bakal gue bully. Cepet pulang, gue selau jadi temen lo disini." Rassya mengangguk.
Ia melakukan tos dengan Sandrinna, Saskia dan Ratu.
"Cepet balik ya Sya, gue jadi kurang bahan buat bukti gosip hubungan lo sama Aqeela tau," ujar Sandrinna.
Rassya memasang wajah kesal, "lo sebenernya selebgram apa admin lambe turah si?"
Saskia terkekeh merangkul Ratu, sepertinya cewek disampingnya ini masih bersedih setelah ditinggal Emil. "dua dua diembat."
Rassya menggeleng kecil. Huh apa candaan unfaedah ini juga bakal ia rindukan nanti?
Rassya beralih kepada Aqeela yang sedari tadi tersenyum. "Aqeela." Rassya merentangkan kedua tangannya. Tak butuh waktu lama Aqeela masuk ke dalam dekapannya.
Rassya menjatuhkan dagunya pada pundak Aqeela. Matanya terpejam menghela napas panjang, "aku bakal kangen banget sama kamu," bisiknya lirih. Sejak tadi malam saat Aqeela hendak pulang, Rassya memaksa Aqeela untuk mengubah gue-elo menjadi aku-kamu.
"Sama."
"Sayang banget sama kamu."
Aqeela hampir menangis, "Sama," lirihnya.
Rassya kesal tapi masih enggan melepas pelukannya, "masa jawabannya sama mulu.""Terus gue harus jawab apa?"
"Qeela, aku!"
Aqeela menghela napasnya, "terus aku harus jawab apa? Jawab enggak? Padahal aku ngerasain hal yang sama? Bohong dong." Aqeela memaksa untuk tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dari Jendela SMP #syaqeel (END)
FanfictionDari Jendela SMP Tidak terlalu menonjol pada kisah percintaan. Ini hanya cerita tentang sebuah persahabatan yang diuji dengan benih benih cinta pada kisah remaja umumnya. Ini tentang perjalanan mereka untuk bisa mengontrol emosi dan menjadi lebih b...