05💦 Hari Libur Terenggut Paksa

2.5K 256 3
                                    

Jangan lupa vote and komen!

Happy reading^^

***********************************

Minggu pagi yang cerah untuk anak OSIS SMP Nusa Bangsa yang sedang bersiap melakukan tugas panjang mereka hari ini.

Rey sebagai ketua panitia menyusun kursi bersama Kiesha dan yang lainnya. Rassya ditugaskan memasang poster didepan gerbang bersama pak satpam dan pastinya dengan Aqeela. Gadis itu juga yang bertugas menentukan tata letak poster dan bendera bendera.

Tak jarang Aqeela menyipitkan matanya saat melihat keatas guna memperjelas penglihatannya yang terhalang silaunya matahari.

"Udah belum Sya?"

"Dikit lagi, bentar!" Rassya menahan pakunya dengan tangan kirinya lalu memukulnya dengan palu di tangan kanannya.

Setelah selesai Rassya turun dibantu pak Rudi (satpam sekolah). Karena pak Rudi takut ketinggian jadi Rassya lah yang harus turun tangan memasang poster dan bendera bendera itu. Pak Rudi tinggal pegang tangga saja.

"Udah, mana lagi?" tanya Rassya menoleh pada Aqeela.

"Situ," tunjuk Aqeela pada tempat yang masih kosong.

"Rassya, Aqeela, bapak tinggal dulu ya? Itu suruh bantuin bawa bak besar dari gudang ke lapangan." Rassya menganggukkan kepalanya mempersilahkan.

"Pegangin tangganya!" perintahnya pada Aqeela.

Setelah selesai memasang bendera Rassya dan Aqeela berjalan ke pinggir lapangan ikut membantu yang lain.

"Sebenernya Lo pasang bendera sendiri tanpa harus ditemenin juga bisa seharusnya. Kan tiangnya juga udah nancep tinggal pasang bendera. Gak perlu gali gali buat tiangnya berdiri. Ngapain harus minta ditemenin, panas tau berdiri disana tadi," gerutu Aqeela.

"Kalok gue sendiri siapa yang mau pegangin tangganya? Lo mau gue jatuh?!" balas Rassya kesal.

Aqeela berhenti ikut memurungkan wajahnya. "Kan tadi ada pak Rudi. Kan bisa minta tolong pak Rudi," timpalnya tak mau kalah.

Rassya yang mendengar ucapan Aqeela langsung ikut berhenti menatap gadis itu lebih tajam.

"Terus yang bawa poster sama benderanya siapa hah? Tadi pak Rudi kan juga bilang mau bantuin anak anak yang lain bawa bak dari gudang. Lo pikun apa tuli?" Rassya jengah pada gadis didepannya. Kembali melanjutkan langkahnya mendahului Aqeela yang sedang menghentak hentakkan kakinya dengan kesal.

Ia pun berlari menyusul Rassya dan mensejajarkan langkahnya.

"Kenapa gak minta tolong yang lain? Kenapa harus gue?"

Rassya menghela nafas lelah ia berhenti sejenak, menghadap Aqeela yang sedang menghadapnya pula, "kalok gue mau nya Lo gimana?"

Deg..

Aqeela langsung diam terpaku. Seperti ada kupu kupu yang bertebangan di perut Aqeela. Dengan sekuat tenaga Aqeela menahan senyumnya. Bisa dihina baperan dia sama Rassya.

"Kenapa pipi Lo? Sepanas itu matahari sampe buat pipi Lo merah? Masih pagi padahal." Rassya bingung melihatnya. Tadi ngeluh, sekarang diem senyum sendiri lagi. Sudah author bilang di awal Rassya itu tidak peka.

"Kayaknya gitu," balas Aqeela beralih menatap sekitar. Menghindari kontak mata dengan Rassya. Tiba tiba Rey datang merangkul keduanya lalu membawa mereka kepinggir lapangan.

"Udah udah, kasihan adek gue sampe merah gitu pipinya yang katanya kepanasan," goda Rey sambil terkekeh.

"Apaan sih kak!" ucap Aqeela mencubit tangan Rey yang bertengger pada pundaknya.

"Aww, sakit Qeel!" teriak Rey langsung melepas rangkulannya pada bahu Aqeela lalu mengusap tangannya ke celananya tanpa melepas rangkulan pada bahu Rassya. Rassya hanya terkekeh melihat interaksi kakak adek sepupu disampingnya ini.

"Biarin wle!" balas Aqeela menjulurkan lidahnya dan berlalu meninggalkan mereka berdua. Rey langsung memasang wajah kesal bercampur marah lalu ia mengangkat tangannya yang terkepal mengarahkan pada Aqeela. Seperti gerakan mengancam akan memukul dari jauh.

"Bisa turunin tangan Lo gak?" Rassya melirik tajam tangan Rey yang masih setia bertengger pada pundaknya.

"Aelah, baperan amat Lo!" Rey langsung menurunkan tangannya. Ia mengapit lengan Rassya lalu menariknya ke pinggir lapangan.

*****

"Kenapa Lo Qeel? Mukanya sumringah banget?" tanya Saskia yang sedang membuat origami segitiga yang dipasangkan pada tali panjang.

"Gapapa abis jahilin kak Rey, seneng aja," jawab Aqeela terkekeh mengingat wajah kesal kakaknya tadi.

"Kumat jahilnya," komentar Sandrinna yang sedang mengikat paku paku pada tali.

"Biarin wle!" Entah sudah berapa kali hari ini Aqeela menjulurkan lidahnya. Tadi pada Rey sekarang pada Sandrinna.

Puk!

Tiba tiba ada yang menepuk kepala Aqeela dari belakang.

Kesal? Tentu saja!

Saat Aqeela menoleh tubuh tinggi dan rambut panjang dikucir menjadi pemandangan pertama yang Aqeela lihat.

"Mak lampir sialan!" cemohnya. Tak urung ia juga menarik lengan Ratu untuk duduk disebelahnya.

"Biarin wle!" ejek Ratu menirukan gaya Aqeela tadi.

Aqeela menunjuk Ratu kesal, "Plagiat lu!" Ratu tertawa mendengarnya.

Ratu dan Aqeela apabila sudah dipertemukan kadang seperti kartun tom and jarry. Entah itu dari Aqeela duluan atau dari Ratu duluan. Tapi kenyataannya mereka saling sayang layaknya saudara. Tapi hanya cara menunjukkan rasa sayangnya dengan interaksi yang berbeda, unik.

*****

"Oke Guys, tugas kita untuk hari ini udah selesai. Makasih buat hari ini. Jangan lupa habis ini langsung pulang istirahat. Besok kita bakalan lebih capek dari hari ini," tutur Rey mengakhiri.

"Buat laporan kegiatannya besok Rassya yang bikin, oke Sya?" ucap Rey sambil melirik Rassya yang berada disampingnya.

"Yaaa," balas Rassya sekenannya. Sudah biasa ia seperti ini. Karena dari mereka semua Rassya yang paling bisa membuat laporan dengan kata kata yang singkat padat dan jelas mudah dimengerti pula.

"Oke temen temen. Kita tutup, sampai ketemu besok!"

"Bay guys!!"

💦💦💦💦💦

Hallollah readers!! Gimana part ini? Suka?

Part kali ini menurutku kurang dapet sih, absurd gitu aneh hehe... Abis gimana dong susah sih. Lagi pengen nulis tapi gk ada ide. Jadilah begini. Dimaklumi aja ya^^

Jangan lupa vote and komen! Karena itu berharga buat aku! Penyemangat intinya!

Jangan lupa bagiin ceritaku ke temen2, saudara, atau keluarga kalian supaya mereka bisa baca ceritaku juga^^

Ket : Alay? Stop, ini cuma imajinasi anak amatiran yang masih labil untuk bicara soal cinta ok?

*Ini real hasil halusinasi dan ide author gk ada plagiat2 an!

See you next part guys🤗

Salam kocak,

Ayuk_afriani

915 kata

14 Januari 2021

Dari Jendela SMP #syaqeel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang