48🐢 Sedikit Lagi Selesai

349 57 8
                                    

YOWWW HARI YANG LANGKA!! BELUM ADA 24 JAM AKU UDAH UPDATE LAGI!!

Skuy LANGSUNG baca!

Vote komennya Jan lupa, biar keliatan berpenghuni☜ (↼_↼)

*****
********************************

Sudah dua Minggu sejak sepeninggalan Jefan. Aisera juga sudah kembali ke negara asalnya. Kini siswa/i SMP Nusa Bangsa kelas akhir tengah mempersiapkan diri seminggu menjelang Ujian Nasional.

"Kie, tau ga apa yang bikin kita sakit hati?" Tanya Rey.

Kiesha mengangkat satu alisnya, "apa?"

"Kita cuma temen." Tak sampai 2 detik buku algendon Kiesha layangkan ke kepala Rey.

"Ash!! Sakit ege," kesal Rey sambil mengusap kepalanya.

"Ya lo aneh pernyataannya. Gila aja gue lebih dari temen sama lo," ujar Kiesha merinding.

"Coba kasih tau gue letak salahnya dimana?"

Rassya melempar tempat pensil yang ada di dekatnya ke arah mereka berdua. "berisik! Mau belajar apa berjanda sih?"

Saat ini ke sembilan remaja itu tengah berada di rumah Aqeela, niatnya si mau belajar bareng, tapi entahlah akan berhasil atau tidak.

Belum sempat Rey membalas ucapan Rassya, omongannya di sela oleh Aqeela lebih dulu, "udah hafal Sya. Coba bantu gue koreksi." Aqeela menutup bukunya.

"Cepet juga, coba." Rassya menunjukkan bagian bagian ginjal tanpa nama.

Aqeela melihat ke gambar, "disitu terjadi proses filtrasi, penyaringan darah yang terjadi di glomerulus."

Rassya menunjuk bagian lainnya. "Disitu terjadi proses reabsorbsi, penyerapan kembali zat yang masih diperlukan tubuh, terjadi di tubulus kontortus proksimal dan lungkung henle."

Rassya kembali menunjuk bagian lainnya, "augmentasi, penambahan zat urin, yang terjadi pada tubulus kontortus distal. Lalu diurutan terakhir pada tubulus kolektifus untuk penampungan urin."

Rassya tersenyum mengangguk, mengusap kepala Aqeela gemas. "Bagus."

Sebenarnya mereka pintar. Namun dibidangnya masing masing. Jika Rassya unggul dalam materi biologi/hafalan maka Aqeela unggul dalam fisika/hitung hitungan. Karena Aqeela pelupa ia lebih suka berhitung. Apalagi matematika, ia cukup menyukainya.

"Si bucyin 24/7 hari," cibir Ratu menatap julid keduanya. Sebenarnya mereka masih belum tau kalau Aqeela dan Rassya pacaran. Masih menjadi rahasia.

Aqeela membalas, "si julid 24/7 hari."

Tak lama amblobi datang dari pintu utama. Kira kira abis main.

Saskia yang pecinta kucing pun langsung berlari mendekat membawa amblobi ke dalam gendongannya.

Sandrinna dari jauh menatap gemas amblobi. Saat Saskia sudah duduk didekatnya ia berkata, "Sas itu beracun, kasih gue aja." Sandrinna sedikit merentangkan tangannya.

Saskia menoleh, "yah udah kegigit," jawab Saskia yang seolah sengaja memasang jarinya di depan mulut amblobi agar tergigit.

Sandrinna menatap datar pada Saskia. "Sini pinjem."

Saskia menarik kucing itu, "gak."

"Sini."

"Enggak."

Dari Jendela SMP #syaqeel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang