22🍀 Konser Dadakan

1.5K 203 55
                                    

Vote+comment!!

**********
*********************************
"Pendamping masa depan Lo."

~RassyaHidayah~

******


"Kala ku pandang kerlip bintang nun jauh di sana." Kiesha menempelkan tangan kebelakang telinganya, mengarahkan penggaris kayu itu kearah teman temannya.

"Hey! Hey!"

"Sayup kudengar melodi cinta yang menggema
Terasa kembali gelora jiwa mudaku
Karena tersentuh alunan lagu semerdu kopi dangdut."

Suara yang begitu menggelegar di salah satu koridor di depan kelas VIII A. Segerombolan siswa tengah menjalankan aktifitas dadakan mereka yaitu bernyanyi dengan alat musik seadanya.

Contohnya sapu yang tengah digunakan Emil dengan gaya salah satu kaki ia naikkan keatas kursi sapu itu ia anggap sebagai gitar. Galon kosong hasil mengambil dari dapur sekolah digunakan Rey sebagai gendang dengan dasi yang sudah terikat disalah satu tangannya. Dengan kepala mengangguk angguk mengikuti lirik lagu Jefan dan Gema menggunakan botol kosong yang mereka ketuk ketukkan pada meja untuk menambah kebisingan. Dan yang terakhir Kiesha gunakan penggaris kayu sebagai mic untuk ia bernyanyi, dasi yang seharusnya dipakai dileher kini sudah ia ikat di kepalanya.

Konser dadakan yang tak pernah mereka rencanakan, kalimat itu cocok untuk mendeskripsikan kegiatan yang tengah mereka lakukan.

"Api asmara yang dahulu pernah membara
Semakin hangat bagai ciuman yang pertama."

"Asekkk!!"

Rey mengangkat jarinya ikut terhanyut oleh lagu yang mereka nyanyikan. "Detak jantungku seakan ikut irama."

Dibagikan yang paling mereka sukai mereka nyanyikan secara kompak, "Karena terlena oleh pesona alunan kopi dangdut."

"Api asmara yang dulu per--"

"SYA!!"

Rassya menoleh, menunjuk dirinya dengan raut wajah bertanya. Rey mengangguk, "sini!"

Rassya berjalan malas kearah kumpulan teman temannya yang sedang gila dangdut. Dengan alis yang terangkat Rassya seolah bertanya 'kenapa' pada Rey.

"Ayo gabung lah, jarang jarang kita bisa kumpul gabut gini."

"Ogah," tolaknya cepat.

Jefan mendekat merangkul Rassya, "Ayolah Sya bentar lagi kita mau kelas 9 loh, susah buat dapet momen momen kayak gini."

"Lo mau masa SMP Lo hampa gak ada kegilaan kayak gini?" tambah Gema ikut membujuk.

"Kalok gue sih ogah," sahut Kiesha ikut mengompori.

Jefan tersenyum bijak, "bersenang-senang lah dalam hidup, nikmati bareng yuk! Belum tentu dimasa depan ini ke ulang."

Ada benarnya juga teman temannya ini. Walaupun teman temannya ini gak ada yang bener alias sengkleh semua tapi ia menyayangi mereka. Karena merekalah masa SMP nya jadi berwarna. Okelah Rassya akan melakukannya.

"Oke! Tapi gue gak mau lagu dangdut."

Mereka menatap terkejut kearah Rassya. Tumben sekali anak ini mau diajak gila gilaan seperti ini?

Rey langsung menempelkan tangannya pada dahi Rassya. Memastikan kalau ini benar benar seorang Rassya.

"Gak panas," gumam Rey.

Dari Jendela SMP #syaqeel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang