Sumpah akhir² ini males banget buat ngetik, gak tau kenapa..
.
.
"Bang Langit burik, Keano mau ice cream!" teriak Keano yang membuat Langit menutup telinganya."Gak ada ice cream, lu aja belum makan nguk hari ini. Kalo Mommy marah gimana?" tanya Langit.
Keano mendengus kesal, hari ini tidak ada nafsu makan. "Keano pengen makan, cuman gak nafsu karena ada Bang Langit. Berasa masakan Kak Aqila yang enaknya minta ampun tuh berubah jadi asem kalo liat Bang Langit." ujar Keano dengan teganya.
"Hahahaha...." Aqila datang dan tertawa puas melihat Keano yang mengejek Langit.
"Keano makan dulu yah, nanti habis itu kita beli ice cream. Kita makannya di luar, biar masakannya rasanya gak asam lagi, nanti rasanya enak kan gak ada Bang Langit. Gimana? Hahaha...." tawar Aqila kepada Keano yang kemudian tertawa keras.
"Untung abang sabar punya keponakan kayak lu, awas aja lu nguk besok, liat aja." seru Langit.
"Gak takut, ayo Kak Aqila." seru Keano yang menggandeng tangan Aqila.
Aqila dan Keano ke taman, mereka berkeliling sambil menyuapi Keano makan. "Satu suapan lagi nih Keano, habisin ya sayang." ujar Aqila.
"Kak Aqila jangan ngomong sayang kek Keano dong, nanti kalo Keano baper gimana? Nanti kasian Bang Langit jadi duda. Dan pacar-pacar aku disekolah masa iya aku tinggalin, kan kasian." cerocos Keano.
"Keano kamu tuh bisa aja si bikin Kak Aqila ketawa." balas Aqila.
"Bisa dong, apa si yang gak bisa buat Kak Aqila." celetuk Keano yang tersenyum membuat Aqila tertawa untuk keberapa kalinya. "Kamu ngerti banget masalah orang dewasa. Di ajarin sama Bang Langit?" tanya Aqila
"Bang Langit cerita sih Kak, jadi mau gak mau kedengeran dan aku ngerti dong Kak." jawabnya
"Ayo Kak beli ice cream." seru Keano.
Aqila dan Keano berjalan kedepan untuk membeli ice cream, setelah selesai Aqila dan Keano duduk di meja taman menikmati ice cream itu. Rasanya memang enak pikir Keano.
"Kak Aqila, tau gak sih? Bang Langit kalo tidur suka ngiler tau, apalagi teriak-teriak gak jelas." jelas Keano dengan suara imutnya.
"Ngigo? Emang teriak apa?"
"Bang Langit pernah teriak gini *Gue cinta sama Kekeyi valid no debat* terus pernah teriak gini *Beliin gue gorengan* gitu Kak," seru Keano membuat Aqila tertawa.
"Emang bener abang kamu gila kayaknya." kata Aqila.
"Tapi gitu-gitu juga Bang Langit tuh baik ke Keano, sayang ke Keano yah walau sifatnya usil dan bikin kesel." lanjut Keano.
Tiba-tiba seseorang datang dan duduk di sebelah Aqila, membuat Keano bingung.
"Kak Aqila itu siapa?" tanya Keano yang keheranan.
Aqila menengok ke sebelah, ia bingung harus menjawab apa karena dia pun tidak tahu orang tersebut. "Kak Aqila juga gak tau Keano, yaudah yuk kita pulang." ajak Aqila, tetapi orang itu menghentikan langkah mereka.
"Gue Vernon."
Aqila terdiam sejenak, sangat bingung. "Maaf anda berbicara kepada saya?" tanya Aqila."Iyalah, kan cuman ada lo disini sama keponakannya Langit. Iya kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT
Random[ HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ] Ga tau mau ngetik apaan. Intinya dia bikin....