Chapter 22

1.6K 92 1
                                    


   Hai, apa kabar semuanya? Kabar aku baik-baik aja yah, semoga kalian sehat yah.

   Ok langsung aja klik bintang yah, dan komen sesuka kalian.

   ***

  ~    "Gua udah mulai suka sama lo." ujar Langit yang membuat Aqila terdiam sementara, pikirannya masih membeku habis mendengarkan ucapan Langit. Apakah benar yang di katakan Langit. ~

.
.

    Langit yang melihat ekspresi wajah Aqila tertawa seketika, "Bagus kan akting gua?" tanya Langit.

   Ekspresi Aqila seketika berubah dan menangguk dan tersenyum, "Hah? Iy-ya bagus." seru Aqila yang terbata-bata karena salting.

   Aqila sebenarnya sedikit kecewa, ia pikir Langit benar mengungkapkan perasaannya ternyata hanya akting belaka.

    "Soalnya gua mau nyatain perasaan gua sama orang yang akhir-akhir ini nemenin gua." ujar Langit dengan entengnya.

   "Alsa?" tanya Aqila langsung.

   "Bukan, adalah pokoknya." seru Langit yang tersenyum.

    Gua baperan banget sih, kenapa sakit yah saat denger Langit mau nyatain perasaannya ke orang lain, please Aqila lo sadar, kalo Langit bukan tipe lo* batin Aqila yang mulai bertarung

   "Lo kenapa ngelamun gitu?" tanya Langit yang menatap mata Aqila.

   Aqila tersenyum dan menggeleng, "Gua gak pa-pa kok, yaudah gua doain deh semoga lo diterima yah." semangat Aqila kepada Langit.

   Sebenarnya gua gak rela ngomong kayak gini, mana ada si seorang isteri yang ngedukung suaminya buat ngerajut hubungan dengan cewek lain, walau gua gak suka sama dia juga* seru Aqila dalam hatinya

   "Hahaha, pasti. Lo doain aja yah, buat sementara ini gua masih berjuang aja dulu buat dia suka sama gua dulu, baru gua tembak deh."

   "Tapi gua berasa jadi orang jahat disini Langit, mendoakan lo untuk jadian dengan cewek lain sedangkan lo aja pacarnya Alsa." seru Aqila.

   "Hahaha, sekalian gua mau ngetes dia sanggup gak bertahan sama sikap gua yang kayak gini, gua mau tau sesabar apa sikap Alsa sama gua." ujar Langit.

   "Iya juga sih,"

   "Yaudah pulang aja yuk, gua takut waktu buat masak gak ada." seru Aqila yang mengajak Langit untuk pulang.

   ***

   Aqila membuka pintu rumah dan terkejut mendapatkan Keano yang sedang berdiri dan kemudian anak itu memeluk Aqila.

   "Loh Keano kok ada disini?" tanya Aqila yang keheranan.

   "Tadi Tante Ane nganter Keano ke sini, dan sekitar 7 menitan tadi Tante Ane udah pergi." jelas Keano.

   "Ow iya, yaudah kita masuk yah." seru Aqila yang mengajak Keano untuk masuk dan juga Langit yang berjalan di belakangnya.

   "Keano duduk dulu di kursi itu yah," suruh Aqila.

   Keano menurut, ia mendudukkan bokongnya di kursi tepatnya meja makan yang tidak jauh dengan dapur. Keano menatap Aqila, "Kak tadi ada kurir nganterin sesuatu, dan Keano letakin di meja yang kantung plastiknya warna hitam.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang