Chapter 9

2.1K 107 5
                                    


   Halo apa kabar? Author doain semoga dalam keadaan sehat walafiat yah.

Buruan Vote dan Comment yah

Follow akun wattpad author juga yah!!!

.

.

.

   Langit tergesa-gesa karena keadaan sekolah sangat sepi, ia mengendap-endap dan berlari menuju kelasnya, yah Langit kesiangan dan sangat terpaksa harus memanjat pagar belakang untuk bisa masuk sekolah. Ia berdiri didepan pintu dan dengan perasaan ragu dia membukanya ternyata keadaan kelasnya riuh dan ramai, Langit menghela nafasnya lega.

   "Woy baru datang lo?" tanya Galang yang menepuk bahu Langit.

   "Iya."

   "Kesiangan lagi?" tanya Aland.

   "Lo liat jam berapa sekarang? Kalo udah siang artinya gue kesiangan goblok." tukas Langit.

   "Yah selow, eh katanya si freeclass." ujar Gian.

   "Kata siapa?" tanya Langit.

   "Noh si Bima ngumumin."

   "Bagus deh." ujar Langit.

   "Rooftop skuy." ajak Langit yang diangguki oleh anak Pionix.

   "Gian kayak biasa lo hubungi yang lain!" pintah Galang.

   "Siap."

     Mereka keluar dari kelas menuju rooftop, disepanjang jalan Gian fokus pada ponselnua karena harus menghubungi anggota Pionix yang berbeda kelas dengannya untuk berkumpul. Tapi Langit terus memasang wajah coolnya beda saat dia di sekolah dan dirumah.

     Akhirnya sampai di rooftop, mereka duduk dikursi bekas yang tidak terpakai dan saling merebahkan punggungnya pada sandaran kursi, anak Pionix berdatangan dan berjabat tangan dengan sesama anak Pionix.

   "Lang, lo ada masalah?" tanya Galang.

   "Gak." jawab Langit.

   "Gue tau lo ada masalah, kita anak Pionix ada disamping lo, kita-kita akan siap selalu membantu sesama lain." seru Gian.

   "Gak semua masalah bisa kita ceritain ke orang." ujar Aland.

   "Iya deh rajanya Quotes."seru Lucas.

   "Kita semua siap dengerin curahan lo kok Lang, apalagi lo sebagai ketua disini kita semua juga sangat ngerhargain lo Lang." seru Brave.

   "Gue dijodohin." jelas Langit.

   "Hah? Dijodohin? Yang bener lo kalo ngomong." tukas Gian yang sangat terkejut.

   "Yang kayak gini nih gue gak demen, lo kalo becanda jangan keterlaluan tulul." tukas Lucas yang menggelengkan kepalanya.

   "Gue serius, kapan sih gue bohong?" seru Langit.

   "Lo bohong waktu ngambil cilok 7 bayarnya 3.000 rb, ngaku lo." tukas Galang.

   "Masa lalu goblok jangan diinget-inget terus." sarkas Langit.

   "Gue ngomongin fakta yah." tukas Galang.

   "Back to topic." tegas Aland.

   "Eh iya, lo dijodohin sama siapa?" tanya Tio yang membuka obrolannya.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang