Chapter 10

2.5K 109 4
                                    


   Hi apa kabar? author bahagia banget akhirnyaa....

  Yaudah votment buru jangan pake ulur2 segala

.

.

.

   Ini adalah hari terakhir menjadi jomblo bagi Aqila, karena besok ia akan menikah dengan Langit, hari yang terburuk bagi seorang Aqila harus berdampingan dengan Langit duduk dipelaminan dan menerima semuanya.

   Aqila menghabiskan waktunya di rumah pohon, ia mengambil kuas dan cat air, Aqila mulai memulas dengan kuasnya dan mencoba untuk tersenyum, rumah pohon ini sengaja ia buat untuk dirinya, Aqila pernah memiliki keinginan jika suatu saat nanti akan ada seorang pria yang tulus mencintainya dan menghabiskan waktu mereka dirumah pohon ini.

   "Kehidupan yang suram." gumam Aqila.

   Tidak ada untungnya jika ia harus menangis atau berteriak, ia tidak mau tenaganya terbuang hanya karena melakukan hal bodoh, ia memilih merebahkan tubuhnya dan mengumpulkan tenaganya untuk bisa menghadapi hari esok. Di dalam hati Aqila ia menolak keras untuk berumah tangga di usia belia saat ini, tapi jika ia menolak apa yang akan terjadi pada perusahaan keluarganya, bangkrut.

     🐸🐸🐸

   Langit terus mengunyah keripik singkong yang baru saja dibeli oleh Ane dan Andre, Langit mencari-cari sosok Keano namun dia tidak menunjukan batang hidungnya, mungkin anak itu tengah bermain atau kencan dengan 9 pacarnya itu.

   "Langit besok kamu akan jadi seorang suami dari Aqila, Mommy harap kamu berubah yah," seru Ane.

   "Berubah gimana Mom?" tanya Langit.

   "Ubah sikap kamu kalo disekolahan, emang selama ini Mommy gak tau apa sikap kamu disekolahan gimana, kamu jadi pelopor kerusuhan dan kepala batu bukan begitu?" tanya Ane.

   "Langit malas aja ngadepin orang-orang di sekolah, sikap Langit tergantung orang dan keadaan." ujar Langit.

   "Tapi kamu harus janji mau berubah yah,"

   "Iya Mom."

   "Mommy udah siapin apartmen dan mobil baru buat kamu." ujar Ane

   "Hah? Mobil Mom?" tanya Langit yang berbinar.

   "Iya sayang."

   "Makasih Mommy cantik."

   "Asal ubah sikap kamu itu disekolah, Mommy ingin kamu bersikap sama disekolah dan dirumah dan Mommy lebih suka sikap kamu yang konyol dan banyak tingkah daripada sikap kamu yang nakal atau suka bolos-bolosan itu." seru Ane.

   "Iya Langit usahain."

   "Yaudah Mom, Langit mau ke kafe bareng anak Pionix."

   "Hati-hati sayang."

     Langit mengambil kunci motornya dan mempercepat laju motornya dengan cepat, keadaan jalan makin ramai dan riuh membuat Langit sedikit mendengus kesal. Motornya berhenti di depan kafe dan terlihatlah anak Pionix yang berkumpul membentuk bundaran lingkaran.

   "Telat lo njing." kesal Galang.

   "Sorry." seru Langit.

   Langit bergabung dan duduk melingkar dengan anak Pionix lainnya, ternyata mereka sudah memesan makanan.

   "Lang, besok kan lo nikah? Anak Pionix diundang gak?" tanya Indra.

   "Kalo gue undang lo semua, satu sekolah curiga lah." ujar Langit.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang