Chapter 21

1.7K 96 3
                                    


    Apa kabar guys? Baik kan?

Vote dan comment yah guys, jangan sungkan-sungkan.

.

.

.

    Langit tersenyum ketika ia duduk di meja makan, yang terutama ia sangat senang melihat wajah Keano yang nampak kesal.

    "Keano nasinya dimakan dong nanti keburu dingin." seru Aqila yang melihat Keano.

    "Siap Kak Aqila yang cantik," ujar Keano yang kemudian memasukan satu suapan sendok ke dalam mulutnya.

     Sedangkan Langit hanya melihat Keano dengan raut wajah sebal karena anak itu selalu menggoda Aqila, istrinya.

    "Abang kenapa sih ngeliatan Keano kayak gitu? Tertarik sama Keano, aduh maaf yah Keano udah punya banyak cewek dan Bang Langit itu cowok, kita satu jenis Bang." ujar Keano.

   Langit mengucapkan kata sabar didalam hatinya, kenapa Keano sangat pede sekali. "Eh nguk, lu kalo ngomong sekate-kate." balas Langit.

   "Apa sih Bang? Bener kan yang diomongin sama Keano. Atau jangan-jangan Bang Langit cacingan yah?" tanya Keano yang membuat Aqila terkejut.

    "Lo cacingan?" tanya Aqila dengan polosnya yang cepat percaya kepada Keano.

    "Lo percaya sama bocah? Lucu." tukas Langit yang kemudian tertawa.

    "Yah gue kira."

    "Benerkan Bang Langit cacingan? Ngaku aja Bang, takut yah sama Dokter? Atau takut sama suntikan?" tanya Keano yang tersenyum ke arah Langit.

   "Kalo cacingan itu mata Abang selalu kedip, kan tadi mata Abang gak kedip-kediap gara-gara ngeliat keburikan lu, dan satu lagi Bang Langit gak pernah takut sama siapapun apalagi sama Dokter dan masalah suntikan Bang Langit gak dong, emang lu yang ngeliat suntikan langsung ngajak pulang Abang dan pura-pura sakit." celetuk Langit dengan gampangnya.

    Keano tertawa, ia jadi mengingat dimana ia kabur dan memaksa Langit untuk kembali pulang. "Ah Abang mah pake diceritain segala kan Keano jadu malu sama Kak Aqila yang cantik ini." seru Keano yang tertawa dan menatap Aqila.

    "Keano... Keano, kamu itu ada-ada aja. Yaudah lanjutin makannya, habis ini kamu kembali ke kamar dan inget tidur yah, besok sekolah. Ow iya nanti yang akan jemput kamu Tante Ane yah, soalnya habis pulang Kak Aqila sama Bang Langit mau ke kafe dulu buat periksa pemasukan uang, nanti kalo pulang Kak Aqila kasih sesuatu buat Keano." ujar Aqila yang mengusap rambut Keano.

  "Siap Kak, yeay!" teriak Keano yang senang.

  "Keano mau istirahat dulu yah, soalnya bosen liat mukanha Bang Langit yang keliwat serem mukanya zombie!" teriak Keano yang mengacir ke dalam kamarnya sedangkan Langit hanya menatap Keano yang berlari.

   "Udah gak usah lo kejar, dia harus istirahat." ingat Aqila kepada Langit.

   "Gue tau kali,"

   "Eh btw gimana nih kita kumpulin uangnya dan beli bahan-bahannya?" tanya Langit.

   Aqila bangkit dan kemudian tangannya memgambil spons dan memberinya sedikit cairan untuk membersihkan piring. "Tergantung sih, acara sekolah emang berapa minggu atau bulan lagi? Kalo seminggu lagi, dari situ kita harus mulai kumpulin uang dan beli bahan-bahannya." seru Aqila.

   Langit bangkit dan ikut berdiri disamping Aqila, "Capek gak? Mau gue bantu?" tanya Langit.

   Sedangkan Aqila terkejut ketika mendapatkan Langit yang berada di sampingnya dengan matanya menatapnya. "Ow gak perlu, udah santai aja. Lo duduk aja, ini tugas gue kok." seru Aqila yang tersenyum.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang