Chapter 25

1.7K 77 0
                                    


    Hola guys?!

Mana nih vote dan commentnya? Spam dong!

.

.

.

   Siang ini Aqila berdiam diri di pinggir kolam renang, ia meletakan kakinya di kolam dan matanya sibuk memandangi objek di depan pandangannya. Ia menghela nafasnya.

    "Aqila," panggil Langit yang heran melihat Aqila yang seperti merenung.

   "Kenapa?" tanya Aqila.

   "Lo mikirin apa?" tanya Langit.

   "Boleh gak sih gua suka sama dia?" tanya Aqila.

   Langit terkejut, sejak kapan Aqila bertanya tentang itu. "Lo gak boleh suka sama dia." tegas Langit.

   "Lah kenapa? Lo aja pacaran sama Alsa, masa iya gua gak boleh?" tanya Aqila.

   "Gak boleh, gua akan buat mati orang yang lo sukai." seru Langit.

   "Lo jahat banget sih, gua bencanda tadi. Eh iya gimana sama cewek yang lo suka? Lo udah nembak dia?" tanya Aqila yang mengganti topik pembicaraan.

   "Belum gua tembak, soalnya gua bingung dia cinta gak sama gua. Takut aja ditolak, masa iya cowok seganteng gua ditolak, menurut lo gimana?" tanya Langit.

   "Gua jamin meraka gak akan nolak lo, secarakan lo ganteng dan tajir lah yah." seru Aqila.

   "Termasuk lo?" tanya Langit yang membuat Aqila cengo.

   "Kalo gua? Gua tolak lo, soalnya lo kayak orang gila." ujar Aqila yang tertawa.

   "Mau lo sekeras tolak gua juga kan gua tetep suami lo. Dosa itu namanya." seru Langit yang menghampiri Aqila dan mendorongnya sampai terjebur ke kolam renang.

   "Langit!" teriak Aqila.

   Langit tertawa puas, pasalnya ia berhasil membuat Aqila marah. Cowok itu kembali menjebur ke kolam dan menghampiri Aqila.

   "Gua sebel sama lo." seru Aqila yang menatap Langit dengan tatapan tak bersahabat.

   "Lo sebel sama gua? Mana bisa?" tanya Langit yang kemudian memeluk Aqila membuat cewek itu terdiam sejenak.

   "Lepasin," seru Aqila.

   "Gak," tolak Langit yang malah mengeretkan pelukannya.

   Langit meletakan kepalanya di ceruk leher Aqila, sampai dia menemukan tempat yang nyaman. "Nyaman." gumam Langit.

   "Please Langit, lepasin. Lo apa-apaan sih, gak malu lo?" tanya Aqila yang membrontak.

   "Gak takut dosa lo?" sambung Aqila.

   "Dosa? Dapat pahala lah, kan lo isteri gua." seru Langit yang kemudian melepaskan pelukannya dan tersenyum jahil pada Aqila.

    "Gimana sensasinya?" tanya Langit.

    Jantung gua berasa mau copot, gua malu. Langit denger gak yah suara jantung gua?* batin Aqila

   "Biasa aja, gua takut Keano liat kita. Lo sih bikin otak orang mikir jorok aja." seru Aqila.

   "Masa?" tanya Langit.

   "Dih gak percaya? Yaudah." seru Aqila yang kemudian menaiki tangga kolam dan duduk di pinggir kolam kembali.

   Sedangkan Langit, dia malah berenang dengan gaya dada, Aqila malah menatap Langit yang hanya memakai kaos putih dan itu menapak jelas otot-otot di tubuh gagah seorang Langit.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang