Chapter 18

1.8K 110 6
                                    


   Hallo guys!

   Vote dan commentnya jangan lupa yah!

.

.

.

   Di meja makan sangat hening karena Aqila dan Langit saling diam membuat Keano menyerngit bingung.

   "Abang sama Kak Aqila kenapa sih?" tanya Keano yang makan namun masih menatap keduanya.

   "Gak pa-pa kok Keano." jawab Aqila yang tersenyum.

   "Kok tumben-tumbenan Bang Langit sama Kak Aqila gak berantem," seru Keano.

   "Em, Bang Langit lagi sakit gigi Keano, makanya dia diem terus." celetuk Aqila yang menatap Langit, namun balasan cowok itu hanya diam.

   "Oh, Bang Langit lagi sakit gigi toh, ngomong dong daritadi. Emang sakit banget yah? Tempelin koyo aja Bang." saran Keano.

   "Udah selesai makannya? Langsung ke kamar." titah Langit dengan tegas membuat Keano diam.

   "Aduh maaf yah Keano, Bang Langitkan lagi sakit gigi jadi buat ngomong aja tuh susah. Yaudah Keano kembali ke kamar yah terus langsung tidur." seru Aqila yang mengusap puncak kepala Keano.

   "Siap Kak, maaf Bang kalo Keano banyak tanya sama Abang." seru Keano yang kemudian melenggang pergi ke kamarnya.

   Aqila menatap tajam ke Langit, "Lo seharusnya gak gituin Keano, dia gak tau apa-apa dan gak bersangkutan di masalah ini. Tapi kenapa lo cuekin dia juga?!" tanya Aqila.

   "Ok, gue minta maaf karena udah mau dianter sama Aryo, tapi serius itu cuman kebetulan doang Langit. Dan gue gak tau kalo Aryo itu musuh lo." cecar Aqila.

   Namun Langit hanya diam dan menatap Aqila yang tengah berbicara kepadanya. "Lo tau? Karena lo, gue jadi di cap buruk di sekolah karena mukulin si Ketos sekolah, padahal gue ngelakuin itu semua karena ada sebabnya. Dan sebabnya itu karena lo. Dan gue gak mau sesuatu itu bakal terjadi di lo." seru Langit.

   "Sorry Langit. Gue gak bermaksud." seru Aqila. Namun ia sadar dengan akhir kalimat yang Langit ucapkan. "Sesuatu bakal terjadi, maksudnya apa?" tanya Aqila.

   "Gak usah dibahas." ucap Langit, dia payah hampir saja keceplosan.

   "Dengan segampangnya itu lo minta maaf sama gue?" tanya Langit yang menyerngit.

   "Emang gue harus apa? Harus bersujud di kaki lo?"

   "Gak, besok lo akan tau." seru Langit yang pergi meninggalkan Aqila untuk pergi ke kamar.

   Sedangkan Aqila diam menatap punggung Langit yang semakin menjauh. Apakah kesalahannya itu sulit dimaafkan.

   Alea melangkahkan kakinya masuk kedalam kamarnya untuk beristirahat. Di dalam kamar Alea mencoba untuk memejamkan matanya.

   ~ ~ ~

   Geng Pionix berkumpul di kantin membuat area kanting sangat ramai. Namun Alsa muncul dan menghampiri Langit dkk.

   "Asik disamperin sama pacar." goda Raka yang bersiul.

   "Diem lo bisul." timpal Galang.

   "Gue gak bisulan." balas Raka yang menolak hinaan dari Galang.

   "Diem lo berdua." seru Aland.

   "Kenapa kamu nyuruh aku kesini?" tanya Alsa.

   "Nanti malam jam 7 gue akan jemput lo. Dandan yang cantik." seru Langit.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang