Chapter 24

1.6K 82 12
                                    


   Vote dan comment yah

.

.

.

   Langit menyisir rambutnya kebelakang dan kemudian melihat jam yang melingkar di tangannya, ia mendengus kesal karena orang yang ditunggunya belum juga datang menghampirinya.

   "Langit, maaf aku telat." seru seseorang yang kemudian duduk di depan Langit.

   "Iya, lo jelasin semuanya." seru Langit dengan to the point yang malas menatap Alsa.

   Alsa meneguk ludahnya kasar, "Aku jelasinnya darimana Langit?" tanya Alsa.

   "Serah lo." jawab Langit.

   "Kamu salah paham Langit, waktu itu aku gak jalan sama Aryo, itu cuman kebetulan doang. Dia nyelamatin aku waktu geng motor mau culik aku. Dan waktu itu dia temeni aku pulang." jelas Alsa.

   "Aku takut waktu itu Langit, aku syok. Kamu gak ada disamping aku waktu itu. Tapi kamu gak mau dengerin penjelasan aku sedikit pun buat jelasin semuanya." lanjut Alsa yang menatap manik Langit dengan sendu.

   Langit menggelengkan kepalanya, ia tak percaya dengan penjelasan Alsa. Jadi selama ini dia egois pada Alsa. Ternyata karena kebenciannya kepada Aryo sampai membuat Alsa kecewa padanya.

   "Aku harus apa? Sedangkan kamu terus nyalahin aku, kecewa? Jelas." lirih Alsa.

   "Maaf," lolos Langit yang menatap Alsa.

   "Buat apa? Aku udah biasa kok." seru Alsa.

   "Lo gak ada niatan buat benci sama gua?" tanya Langit.

   "Kalo ada kemauan buat benci sama kamu, mungkin aku udah lakuin dari dulu. Nyatanya gak bisa, karena aku sayang sama kamu." jawab Alsa final.

   "Gua minta maaf sama lo. Iya gua emang cowok egois." seru Langit.

   "Kamu mau dengerin penjelasan dari aku karena Aqila yah? Kamu sayang sama dia?"

   "Iya karena Aqila." jawab Langit.

   "Jadi bener yah? Oh ok, selamat yah. Kamu perjuangin dia yah jangan sampai buat dia kecewa. Aqila cewek baik." balas Alsa yang tersenyum pada Langit.

   Langit terdiam, ia bingung. Ia sangat merasa bersalah tapi entahlah. "Gimana dengan lo?" tanya Langit.

   "Aku? Jelas aku mundur, kamu udah dapet pengganti aku kan? Gak pa-pa kok. Kita sampai sini aja yah. Yaudah aku duluan yah, aku doian semoga kamu langgeng sama Aqila yah, dia bisa bahagian kamu gak kaya aku yang cuman bisa buat kamu kecewa doang." seru Alsa yang tersenyum dan kemudian melenggang pergi meninggalkan Langit yang masih diam mencerna ucapan Alsa.

  * * *

   Langit memasuki kamar Aqila, dari 10 menit yang lalu cowok itu sampai di dalam rumah keluaga Aqila.

   "Aqila," panggil Langit.

   Aqila terkejut mendapatkan Langit yang tengah menatapnya, Langit mengikis jarak dan duduk di samping Aqila.

   "Pulang yah," ajak Langit.

   "Males, enakan disini." seru Aqila dengan acuh.

   "Lo isteri gua, yah harus layanin suami lah." ujar Langit.

   "Lo suami gua yah?" tanya Aqila.

   "Iya, pulang yah. Keano kasian gak ada yang ngurus, lo tau kan? Kalo dia buang air besar minta dicebokin, gua gak bisa Aqila." seru Langit yang akhirnya curhat membuat Aqila terkekeh.

LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang